Muhasabah
Assalamu’alaikum.wr.wb
Saudaraku,.. sejenak mari kita merendahkan
diri, berserah kepada Allah swt.
Jika ingin menangis, maka menangislah,
sebagai tanda kelembutan hari kita.
Saudaraku seiman..
Pernahkan
kita bersyahadat secara sadar?
Sadarkah
kita bahwa kita telah bersaksi dan bersumpah.
Bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Bersaksi
bahwa Muhammad utusan Allah.
Jangan
sampai materi menjadi tuhan yang lain bagi kita.
Jangan
sampai kita berselisih paham tanpa mengembalikannya kepada Allah dan RasulNya.
Saudaraku seiman..
Ketika
kita mengucapkan dua kalimat shahadat.
Seketika
itu juga kita kita menanggung konsekuensi keimanan kita.
Artinya,
kita terikat dengan seruan-seruan Allah, terikat dengan aturan-aturan Allah.
Jika
kita mengikat diri, insyaAllah surga bagi kita.
Jika
kita melepas ikatan itu, semoga kita segera bertobat.
Saudaraku,
Bukankah kita berasal dari Allah, Hidup
untuk Allah, dan kembali kepada Allah.
Lantas
kenapa hukum-hukum Allah tidak ditaati dan terabaikan?
Berapa
banyak praktek riba di negeri ini?
Berapa
banyak anak manusia yang terhanyut oleh sex bebas?
Berapa
banyak kemaksiatan yang terjadi di dunia ini?
Apakah
hukum Jahiliyah yang kita inginkan?
Tentu tidak.
Sungguh
hukum Allah lebih baik bagi orang-orang yang yakin.
Ya Allah sang Pencipta Manusia, Pencipta Alam
Semesta, dan Pencipta Kehidupan.
Kami hanyalah
sebutir pasir di gurun yang luas, layaknya setetes embun di lautan samudera.
Kami
hanyalah makhluk kecil dibandingkan Alam CiptaanMu.
Kami
hanyalah makhluk kecil yang serba lemah, kurang, dan terbatas.
Ya Allah sang Pencipta Manusia, Pencipta Alam
Semesta, dan Pencipta Kehidupan.
Kami
manusia yang sering bersalah kepadaMu, Melanggar syariatMu, Bermaksiat
kepadaMu.
Terkadang
lupa, bahwa kami makhluk yang diciptakan.
Terkadang
lupa, bahwa kami telah bersyahadat?
Terkadang
lupa, bahwa kami terikat dengan seruanMU?
Astagfirullahalazim... Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Mohon
ampun atas dosa-dosa kami ya Allah..
Mohon
ampun atas dosa-dosa kami ya Allah..
Saudaraqu seaqidah
Pernahkah
kita bertanya, sebesar apa kontribusi kita terhadapa agama ini.
Pernahkah
kita menyadari apa sebenarnya tuntutan agama ini.
Sudahkah
kita mengikuti Rasul dan sahabat memperjuangkan islam.
Jika Belum,
mari kita pahami agama ini dengan cemerlang.
Jika Sudah.
Jika Sudah.
Apakah
kita sungguh-sungguh memperjuangkan aqidah ini.
Apakah
benar, kita telah berkorban harta dan jiwa sebagaimana sahabat dulu berkorban.
Mari saudaraku.
Bulatkan
tekad. Jadikanlah aktivitas Rasul dan sahabat sebagai aktivitas kita.
Rasul
yang dijamin masuk surga, beberapa sahabat juga dijamin masuk surga.
Inilah
yang pantas diikuti, dijadikan suritauladan agar kita pun masuk ke dalam surga
Allah.
Lakukanlah
dengan ikhlas dan tegar dengan berharap ridho Allah.
Cobaan
tentu akan kita hadapi, sebagaimana cobaan yang dihadapi Rasul dan sahabat.
Namun Pahamilah
saudaraku, cobaan itulah yang mengantarkan kita ke Surga.
Allah
swt dengan tegas mengabarkan kepada kita dalam firmanNya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum
kamu?” (TQS Al-Baqara: 214)
Saudaraku yang kucintai karena Allah.
Apakah
kita telah menetapkan diri kita sebagai pengemban dakwah.
Hal
apa yang membuat kita pantas untuk merasakan surganya Allah.
Sudahkan
kita mempersiapkan diri untuk itu?
Mari kita
persiapkan diri saudaraku,.
Taat
kepada Seruan Allah,.
Giat
memahami Agama ini,.
Rajin
berdakwah,.
Menjadi manusia sholeh/sholehah dirindukan surga,.
Wabillahi
taufi walhidayah
Assalamu’alaikum.wr.wb.