Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Jumat, 28 Maret 2014

Muhasabah Aqidah



Muhasabah
Assalamu’alaikum.wr.wb                
Saudaraku,.. sejenak mari kita merendahkan diri, berserah kepada Allah swt.
Jika ingin menangis, maka menangislah, sebagai tanda kelembutan hari kita.

Saudaraku seiman..
Pernahkan kita bersyahadat secara sadar?
Sadarkah kita bahwa kita telah bersaksi dan bersumpah.
Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah.
Jangan sampai materi menjadi tuhan yang lain bagi kita.
Jangan sampai kita berselisih paham tanpa mengembalikannya kepada Allah dan RasulNya.

Saudaraku seiman..
Ketika kita mengucapkan dua kalimat shahadat.
Seketika itu juga kita kita menanggung konsekuensi keimanan kita.
Artinya, kita terikat dengan seruan-seruan Allah, terikat dengan aturan-aturan Allah.
Jika kita mengikat diri, insyaAllah surga bagi kita.
Jika kita melepas ikatan itu, semoga kita segera bertobat.

Saudaraku,
Bukankah kita berasal dari Allah, Hidup untuk Allah, dan kembali kepada Allah.
Lantas kenapa hukum-hukum Allah tidak ditaati dan terabaikan?
Berapa banyak praktek riba di negeri ini?
Berapa banyak anak manusia yang terhanyut oleh sex bebas?
Berapa banyak kemaksiatan yang terjadi di dunia ini?
Apakah hukum Jahiliyah yang kita inginkan?    Tentu tidak.
Sungguh hukum Allah lebih baik bagi orang-orang yang yakin.

Ya Allah sang Pencipta Manusia, Pencipta Alam Semesta, dan Pencipta Kehidupan.
Kami hanyalah sebutir pasir di gurun yang luas, layaknya setetes embun di lautan samudera.
Kami hanyalah makhluk kecil dibandingkan Alam CiptaanMu.
Kami hanyalah makhluk kecil yang serba lemah, kurang, dan terbatas.

Ya Allah sang Pencipta Manusia, Pencipta Alam Semesta, dan Pencipta Kehidupan.
Kami manusia yang sering bersalah kepadaMu, Melanggar syariatMu, Bermaksiat kepadaMu.
Terkadang lupa, bahwa kami makhluk yang diciptakan.
Terkadang lupa, bahwa kami telah bersyahadat?
Terkadang lupa, bahwa kami terikat dengan seruanMU?

Astagfirullahalazim... Astagfirullahalazim... Astagfirullahalazim...
Mohon ampun atas dosa-dosa kami ya Allah..
Mohon ampun atas dosa-dosa kami ya Allah..

Saudaraqu seaqidah
Pernahkah kita bertanya, sebesar apa kontribusi kita terhadapa agama ini.
Pernahkah kita menyadari apa sebenarnya tuntutan agama ini.
Sudahkah kita mengikuti Rasul dan sahabat memperjuangkan islam.
Jika Belum, mari kita pahami agama ini dengan cemerlang.
Jika Sudah.
Apakah kita sungguh-sungguh memperjuangkan aqidah ini.
Apakah benar, kita telah berkorban harta dan jiwa sebagaimana sahabat dulu berkorban.

Mari saudaraku.
Bulatkan tekad. Jadikanlah aktivitas Rasul dan sahabat sebagai aktivitas kita.
Rasul yang dijamin masuk surga, beberapa sahabat juga dijamin masuk surga.
Inilah yang pantas diikuti, dijadikan suritauladan agar kita pun masuk ke dalam surga Allah.
Lakukanlah dengan ikhlas dan tegar dengan berharap ridho Allah.
Cobaan tentu akan kita hadapi, sebagaimana cobaan yang dihadapi Rasul dan sahabat.
Namun Pahamilah saudaraku, cobaan itulah yang mengantarkan kita ke Surga.
Allah swt dengan tegas mengabarkan kepada kita dalam firmanNya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?” (TQS Al-Baqara: 214)

Saudaraku yang kucintai karena Allah.
Apakah kita telah menetapkan diri kita sebagai pengemban dakwah.
Hal apa yang membuat kita pantas untuk merasakan surganya Allah.
Sudahkan kita mempersiapkan diri untuk itu?

Mari kita persiapkan diri saudaraku,.
Taat kepada Seruan Allah,.
Giat memahami Agama ini,.
Rajin berdakwah,.
Menjadi manusia sholeh/sholehah dirindukan surga,.

Wabillahi taufi walhidayah
Assalamu’alaikum.wr.wb.

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads