Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Selasa, 21 April 2015

BIJAK HADAPI UJIAN



Tetap Tenang....!

BIJAK HADAPI UJIAN
QS. Al-Ankabut[29]: 2 “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”
Aslkm Saudaraqu  yang dirahmati Allah.
Dalam Ayat ini Allah menyatakan adanya ujian. Baik itu beriman atau tidak. Semua akan diuji dengan berbagai macam bentuk ujian. Allah punya tujuan menguji hambaNya, Allahu alam. Namun jika kita gunakan akal kita, untuk mengetahui kualitas seorang Hamba maka dilakukan dengan ujian.
Misal untuk mengetahui pengetahuan seseorang tentang b.ing maka di uji dengan ujian tofl. Untuk mengetahui skill seseorang  di uji dengan ijian praktek langsung. Sehingga dapat kita simpulkan ujian bertujuan untuk mengetahui sejauhmana  sudah kualitas seseorang.
Ujian datang dari Allah untuk mengukur sebesar apa kecintaan kita padaNya. Ujian datang untuk mengukur setaat apa kita pada AturanNya. Ujian untuk mengukur seberapa kuat kita mampu menjauhi dan meninggalkan laranganNya. Pilihan tempat persinggahan terakhir mutlak Cuma 2,
Jika tidak surga ya neraka.
Klo gak Neraka ya Surga.
Ketika kita memilih surga, itu berarti kita harus menuntut diri kita untuk lulus dalam ujian.

Tidakkk...!
Mengeluh = RUGI
Senjata/perisai yang mampu mengantarkan kita menuju pribadi yang unggul adalah:
“pemahaman”  #YUKngaji
Ayo kita memahami  makna kehidupan. Kita sama2 tau pencipta alam semesta, Manusia, dan Kehidupan adalah Allah swt. Dimana Allah Menciptakan dan Mengatur apa yang telah diciptakanNya. Allah menciptakan Alam semesta berupa bumi beserta isinya, planet, satelit, tata surya, bintang. Kesemuanya itu berada dalam keteraturan. Bulan mengitari bumi. Bumi mengitari matahari. Semua sudah di atur berdasarkan peraturan yang Allah buat. Allah juga mengatur kehidupan yaitu berawal dan berahir. Hewan dan tumbuhan dilahirkan (hidup) dan akan berakhir (mati) begitu juga Manusia. Begitulah aturan yang Allah buat terkait “kehidupan”
Manusia dalam hidupnya juga diberikan aturan, yaitu berupa perintah dan larangan. Artinya kita terikat dalam aturan. Kita memilih apakah mau baik (ikut aturan) atau buruk (melanggar aturan). Kita harus tahu asal kita dari mana? Tujuan hidup kita dihidupkan di dunia untuk apa? Dan setelah kehidupan dunia mau kemana? Dengan pemahaman akan hal ini, maka kita akan sangat bijak dalam menjalani kehidupan ini. Kita paham kita diciptakan oleh Allah, akan kembali padaNya, dan dihidupkan untuk menjalankan SeruanNya.
Pemahaman terhadap hal di atas akan membuat kita bijak dalam menjalani hidup ini.
Contoh kasus, bijaksana dalam mensikapi perkara rejeki.
JIka kita ingin rejeki lancar, caranya yaitu dengan bersyukur. Ini merupakan janji Allah ketika kita bersyukur maka Allah akan menambah ni’matNya. (QS. Ibrahim:7) Allah adalah Maha Menepati Janji. Tentunya kita harus tau aturan mainnya agar rejeki itu datang, yaitu harus ada ikhtiar, doa,  sedekah. Berapapun hasilnya tetap bersyukur. Bukan mengeluh, karena mengeluh adalah hal yang sia-sia. Ketika kita bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Kita mestinya sabar dalam ikhtiar, sabar dalam berdoa.
Selanjutnya: Org yang bersyukur ditambah ni’mat. Org sabar di sayang dan di balas surga. Orang Mengeluh/stress Rugi besar. Jika sudah bersyukur dan  bersabar,  sikap ini akan menjadikan kita orang yang ikhlas dalam mengerjakan sesuatu.

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads