Sukses adalah berhasil merealisasikan suatu tujuan. Ketika seorang anak berhasil berjalan dikatakan anak ini sukses. Ketika seorang remaja berhasil mendapatkan prestasi yang ingin diraihnya dikatakan remaja ini sukses. Ketika keinginan memiliki anak terwujud dikatakan orang yang sudah menikah sukses. Orang tua yang berhasil mendidik anaknya hingga dewasa dan hidup bahagia dikatakan orang tua ini sukses. Seorang muslim yang berhasil menjalankan seluruh perintah dan meninggalkan seluruh larangan Allah SWT dikatakan ia sukses menjadi orang yang taat. Orang yang ikhlas taat di dunia terhadap hukum-hukum Allah SWT secara totalitas akan mendapatkan ridho Allah SWT dan tinggal di surga.
Seorang muslim suksesnya harus dalam dua alam. Yaitu sukses di dunia dan di akhirat. Sehingga harus dibuat tujuan dalam dua hal tersebut. Seorang muslim harus membuat impian-impian yang jelas baik impian di dunia dan impian di akhirat. Ditetapkan dan berkomitmen untuk sukses di dua alam. Beraktivitas merealisasikan tujuan yang sudah dibuat dengan tuntunan ide-ide islam yang lengkap. Hal ini sesuai dengan pemahaman islam bahwa hidup di dunia hanya sementara dan akhirat selamanya. Muslim yang cerdas tidak akan menghabiskan waktunya untuk bersantai-santai, namun akan berjuang mempersiapkan kesuksesan di akhirat.
Hidup di dunia dalam rangka memenuhi kebutuhan jasmani dan keinginan yang muncul dari naluri. Jika kebutuhan jasmani tidak terpenuhi tubuh bisa rusak bahkan dapat menyebabkan kematian. Jika keinginan naluri tidak dipenuhi perasaan akan gelisah atau galau. Sukses hidup di dunia adalah dapat memenuhi kebutuhan jasmani tepat waktu yang memang bangkitnya dari dalam tubuh. Sukses penting lainnya adalah mampu memenuhi keinginan naluri sehingga hidup tidak galau. Galau menyebabkan orang menderita. Sebaliknya terpenuhinya keinginan naluri akan menyebabkan orang bahagia. Banyak orang menginginkan hidup bahagia baik muslim dan nonmuslim. Apalagi seorang muslim harusnya lebih mudah bahagia dibandingkan dengan nonmuslim, karena agama yang mulia ini rahmat untuk seluruh alam, ketika dipegang teguh (pemahaman dan amalan) pasti mendatangkan kebahagiaan.
Yang dimaksud dengan sukses dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan sukses memenuhi keinginan naluri secara lebih rinci disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1.1 Rincian target sukses di dunia
Jenis Potensi kehidupan |
Potensi kehidupan |
Pemenuhan (aktivitasnya) |
Efek tidak dipenuhi |
Jika terpenuhi |
Kebutuhan Tubuh |
Lapar |
Makan |
Tubuh rusak bahkan kematian |
Sukses, Tubuh Sehat |
Haus |
Minum |
|||
Sesak |
Bernapas |
|||
Sesak |
BAB/BAK |
|||
Mengantuk |
Tidur |
|||
Naluri memeper-tahankan diri |
Memiliki |
Beli/bekerja |
Galau |
Sukses Bahagia |
Takut |
Menghindar |
|||
Marah |
Mengomel |
|||
Berkuasa |
Berjuang |
|||
Naluri Melangsungkan keturunan |
Syahwat |
Kawin |
||
Tertarik dengan lawan jenis |
Mendekati |
|||
Sayang anak |
Merawat |
|||
Sayang istri |
Menafkahi |
|||
Naluri Beragama |
Lemah |
Sholat, berdoa (ibadah) |
||
Mengidolakan |
Mengikuti |
Umumnya orang menginginkan sukses dalam memenuhi keinginan naluri mempertahankan diri yang penampakannya rasa ingin memiliki. Ingin memiliki rumah, ingin memiliki pasangan hidup, ingin memiliki kendaraan yang nyaman dan lain-lain. Berdasarkan rasa ingin memiliki tersebut orang akan menetapkan tujuan hingga akhirnya berupaya untuk sukses menggapainya.
Berdasarkan penjelasan di atas sukses di dunia adalah sebagai berikut:
a) Sukses dalam memenuhi kebutuhan jasmani sehingga “tubuh sehat”
b) Sukses dalam memenuhi keinginan naluri sehingga perasaan “bahagia”
Demikianlah sukses di dunia selanjutnya yang kedua adalah sukses di akhirat.
Satu hal yang pasti, bahwa kesuksesan di akhirat diperoleh dari aktivitas manusia di dunia.
Dunia berkorelasi dengan akhirat. Pilihan hidup di dunia akan menentukan nasib hidup di alam kubur, nasib hidup di padang mahsyar, nasib hidup di akhirat. Dengan demikian kesuksesan di akhirat diproses di dunia. Kesuksesan di akhirat dapat diraih dengan mengupayakan ridho Allah SWT dalam setiap perbuatan di dunia. Kesuksesan di akhirat ditandai dengan masuknya manusia ke dalam surga secara langsung tanpa singgah ke neraka.
Perbuatan manusia di dunia adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan jasmani dan keinginan naluri. Pada tabel 1.1 terdapat kolom pemenuhan seperti makan, bekerja, kawin, dan ibadah. Jika manusia menyesuaikan pemenuhan-pemenuhan tersebut dengan aturan Allah SWT, akan diperoleh ridho Allah SWT. Jika pemenuhan tersebut tidak sesuai aturan Allah SWT akan diperoleh murka Allah SWT. Jika ingin sukses di akhirat semua perbuatan harus disesuaikan dengan aturan Allah SWT agar Allah SWT meridhoi dan memasukkan manusia ke dalam surga.
Penting untuk menggambarkan bagaimana akhirat itu. Sebagaimana juga sering digambarkan dalam Al-Quran tentang surga dan neraka. Tujuan penggambaran itu adalah untuk membangkitkan naluri mempertahankan diri manusia yang penampakannya rasa ingin memiliki dan takut. Gambaran neraka dimaksudkan agar manusia takut dan berusaha untuk menghindarinya sehingga ia termotivasi untuk taat kepada Allah SWT di dunia. Gambaran fasilitas surga dalam Al-Quran dimaksudkan agar manusia termotivasi untuk meraihnya. Agar dapat menghindari neraka dan mendapatkan surga satu-satunya cara adalah berupaya maksimal menghadirkan ridho Allah SWT dalam setiap perbuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar