Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Rabu, 20 Maret 2013

Hijrah Yang Bagaimana? Hijrah Pemikiran.


Kata hijrah dapat diartikan sebagai kata pindah. Hijrah menuntut perubahan, dari yang tidak baik menjadi yang lebih baik bahkan yang terbaik. Dalam islam hijrah dimaknai sebagai meninggalkan kekufuran menuju islam yang sebenarnya yaitu secara kaffah/menyeluruh/complate.

          Berikut kita tinjau latar belakang yang mengharuskan kita melakukan hijrah. Ketika kita memperhatikan lingkungan sekitar. Muslim dapat dikatakan terpuruk dalam hal ekonomi. Saat berhenti di persimpangan lampu merah, kita dapat menyaksikan pengemis yang menonjolkan identitas kemuslimannya. Dari segi ibadah, begitu banyak muslim yang lalai dalam melaksanakan ibadah sholat. Dalam bulan Ramadhan pun banyak yang tidak berpuasa. Begitu juga dengan sholat sunah, banyak yang melalaikan sholat dhuha dan tahajjud.     Dari segi akhlak, banyak remaja-remaja muslim yang tidak menghormati orang tuanya. Mereka tidak menghargai orang yang lebih tua dari dirinya. Dari segi ukhuwah, fakta juga menunjukkan remaja suka melakukan tawuran, saling bermusuhan, tidak ada terdapat ukhuwah islam yang baik diantara kebanyakan remaja. Dari segi ikatan persaudaraan, tidak tampak ikatan islam yang ibarat satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh sakit, yang lain akan ikut merasa sakit. Alih-alih saling melindungi fakta menunjukkan anak muda saling menyakiti dengan tawurannya.
          Berdasarkan beberapa latar belakang diatas yang mewajibkan umat islam hijrah menuju yang terbaik. Neraka yang kita takuti, surga yang memotivasi, akan mendorong kita melakukan perubahan/hijrah untuk meraih ridho Allah.
Firman Allah SWT.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al-Baqarah [2]: 218

Dan Firman Allah SWT.
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” QS. At-Taubah [9]: 20

Skema Hijrah

Bagaimanakah hijrah yang diinginkan islam? Skema di atas menunjukkan secara sederhana proses hijrah dalam islam. Terdapat dua wilayah yaitu wilayah kekufuran/tidak berilmu (kiri) dan wilayah ilmu islam secara menyeluruh (kanan). Manusia yang tidak memahami islam secara menyeluruh masuk ke dalam kategori kiri. Dan mereka yang memahami islam dan mau menerapkan dan memperjuangkan islam secara menyeluruh masuk ke kategori kanan.
Islam adalah agama yang berasal dari sang Kholik yang dititipkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui perantara malaikat untuk kesejahteraan umat manusia. Islam yang telah dipahami oleh Rasulullah disampaikan kepada manusia dengan cara memberi kabar gembira dan peringatan. Rasulullah diutus untuk memperbaiki akhlak dan kehidupan manusia.

Hijrah yang diharapkan adalah hijrah pembentukan pemikiran bahwa islamlah yang terbaik. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Bagi orang yang beriman ketika ia memeluk islam secara menyeluruh kehidupannya akan sangat baik, baik di dunia maupun di akhirat.

Pada skema di atas, A mewakili orang-orang yang telah melihat dengan mata hatinya tentang kesempurnaan islam. B mewakili orang-orang yang belum memahami islam. B wajib hukumnya hijrah ke daerah kanan sehingga ia menjadi A. Sedangkan A sunah hukumnya hijrah ke daerah kiri untuk merubah sifat kiri sehingga orang-orang di kiri berhijrah ke kanan.
Jika kita ingin melakukan perubahan dalam hidup. Hal pertama kali yang perlu kita rubah adalah pemikiran kita,

Firman Allah SWT
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sebelum mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’d [13]:11)

Sungguh perubahan itu tidak akan terwujud tanpa merubah paradigma atau pemikiran tentang manusia, kehidupan, dan juga alam semesta ini. Hijrah yang diharapkan adalah membentuk pemikiran yang benar tentang hakikat manusia. Darimana manusia berasal, untuk apa manusia diciptakan, dan mau kemana setelah kehidupan manusia. Manusia berasal dari Allah, diciptakan untuk menyembah, dan akan kembali kepada Allah entah itu ditempatkan di neraka atau pun di surga. Setelah semua itu terjawab. Manusia tidak akan terombang-ambing karena memiliki tujuan yang jelas yaitu kembali kepada Allah. Manusia mengharapkan ridho Allah agar selamat dikehidupan akhirat.

Seseorang yang memiliki tujuan akan menonjolkan aktivitas yang berarti dibandingkan orang yang tidak memiliki tujuan aktivitasnya akan tidak jelas. Sebagai ilustrasi, seorang mahasiswa yang memiliki target/tujuan pencapaian nilai A dan memang benar-benar sangat ingin. Tentunya ia menetapkan aktivitasnya adalah belajar dan terus belajar. Bahkan membuat agenda belajar yang tersusun rapi sebagai aktivitas yang akan dia lakukan. Bandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki target. Tentunya aktivitasnya tidak mengarah kepada pencapaian nilai A. ia akan melakukan aktivitas lain yang tidak menyebabkan ia memperoleh nilai A yang dapat dikatakan dengan aktivitas yang tidak jelas. Mengapa demikian, sungguh tujuan mahasiswa kuliah adalah memperoleh izajah dengan nilai yang baik. Mahasiswa yang tidak memiliki target haruslah berhijrah dimulai dari membentuk pemikirannya untuk apa dia kuliah, pemikiran cerdas dalam menentukan tujuan kuliah, setelah tujuan jelas akan dituntut pemikiran dalam menentukan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.

Demikianlah perubahan tidak akan terjadi tanpa hijrah pemikiran atau paradigma. Untuk merubah keadaan yang pertama sekali dihijrahkan adalah pemikiran. Pemikiran sebagai acuan akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Baik itu bekerja, baik itu menuntut ilmu, baik itu belajar, dan lain sebagainya.

Pemikiran terbaik adalah pemikiran islam yang mewujudkan pola pikir dan pola sikap islami. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, jika kita mengikuti aturan-aturan ini dapat dipastikan latar belakang yang disebutkan diawal tadi akan terselesaikan. Islam mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu, wajib untuk bekerja. Dengan ilmu dan semangat kerja ekonomi akan membaik. Dengan ilmu dan pemahaman yang baik ukhuwah islam semakin terbentuk, dengan ilmu akhlak atau moral yang baik akan menjadi karakter yang berkeperibadian islam. Dengan ilmu semua perbuatan akan menjadi ibadah dalam rangka menyembah/mengabdi kepada Sang Pencipta sebagai tujuan diciptakannya manusia.

Semoga menjadi Ilmu yang bermanfaat 

2 komentar:

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads