Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Senin, 06 Februari 2012

Peran Akal dalam Kehidupan Manusia

Allah SWT telah menciptakan manusia dengan 2 hal, yaitu napsu dan akal. Napsu dan akal tersebut adalah fitrah didalam diri manusia.

Sebelum masuk kepada pembahasan peran akal dalam diri manusia, terlebih dahulu kita akan berdiskusi tentang fitrah-fitrah apa saja yang ada di dalam diri manusia. Dengan kata lain kita akan membahas potensi yang ada dalam diri manusia.

Allah SWT Ta’ala berfirman:
Dia (Musa) menjawab, “Tuhan kami ialah tuhan yang telah memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk.” (QS. Taha: 50)
            Maksud ayat ini adalah memberikan akal, insting (naluri), dan kodrat alamiah untuk kelanjutan hidupnya masing-masing.

Pada setiap diri manusia akan terdapat tiga hal tersebut;
Keebutuhan Jasmani
Merupakan kebutuhan dasar yang datang dari dalam diri manusia, yang wajib dipenuhi, jika tidak dipenuhi akan mengakibatkan kematian.
Contoh: Lapar, haus (QS. 23:33), tidur (QS. 30:23), buang hajat, dan lain-lain.

Firman Allah SWT
Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (pemciptaan-Nya). Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi pertunjuk” (QS. Al-A’la: 2-3)

Kebutuhan ini rangsangan nya berasal dari dalam tubuh, seperti halnya lapar, rasa lapar datang dari dalam diri manusia akibat tidak memakan sesuatu makanan. Jika tidak dipenuhi akan mengakibatkan kematian.

Naluri (Ghorizah)
Naluri terdapat pada manusia dan hewan.
Firman Allah SWT,
Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang digunung-gunung, dipohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia.” (An-Nahl: 68)
Seperti halnya seekor burung yang mampu membuat sarangnya di atas pohon. Merangkai menggunakan daun-daun kering untuk membuat sarang tempat bertelur. Maka semua itu dilakukan dengan naluri yang di di ilhamkan Allah kepada diri si burung.
Ghorizah pada manusia terbagi 3;
Ghorizah Baqo’ (mempertahankan diri)
Termasuk didalamnya adalah rasa ingin memiliki, mempertahankan diri, berani.
Keinginan untuk memiliki rumah, pakaian, kendaraan.
Ghorizah Nau’ (biologis)
Termasuk di dalamnya tertarik terhadap lawan jenis, kecintaan pada keturunan, lemah-lembut, rasa iba.
Firman Allah SWT,
Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun telah berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba kami yang terpilih.” (QS. Yusuf: 24)
Ghorizah Tadayyun’ (Beragama)
Adanya keinginan untuk mensucikan sesuatu, Merasa takut akan siksaanNya.

Naluri beragama juga terdapat pada hewan, namun penampakannya tidak bisa di indra. Hanya keberadaannya dijelaskan oleh Firman Allah SWT,
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.” (QS. Al-isra’: 44)

Dan Firman Allah SWT,
Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nur: 41)

Pada Ghorizah/naluri  rangsangan berasal dari luar tubuh manusia, menyebabkan Kegelisahan jika tidak dipenuhi.

Berikutnya kita akan berdiskusi tentang peran akal,




Kita sebagai manusia hidup di dunia ini sebenarnya hanya untuk memenuhi  2 (dua) hal di atas. Yaitu Kebutuhan jasmani dan semua naluri yang ada.
Pemenuhan itu hendaknya dilakukan dengan melibatkan akal yang sebenarnya sangat berperan penting agar kita berada di jalan yang lurus. Akal terbentuk dari proses berpikir yang akan membuahkan pemahaman. Pemahaman akan menentukan perbuatan kita. Perbuatan itu ada yang salah dan ada yang benar. Ketika benar kita akan mendapat pahala. Ketika salah kita akan mendapat dosa. Perbuatan harus disertai dengan Niat dan Cara yang benar. Sehingga akan menghasilkan insanul amal (amal yang baik).

Agar memiliki Akal yang baik (Membentuk Akal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads