Tetap Tenang....! |
BIJAK HADAPI UJIAN
QS. Al-Ankabut[29]:
2
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”
Aslkm Saudaraqu yang dirahmati Allah.
Dalam Ayat ini
Allah menyatakan adanya ujian. Baik itu beriman atau tidak. Semua akan diuji
dengan berbagai macam bentuk ujian. Allah punya tujuan menguji hambaNya, Allahu
alam. Namun jika kita gunakan akal kita, untuk mengetahui kualitas seorang
Hamba maka dilakukan dengan ujian.
Misal untuk
mengetahui pengetahuan seseorang tentang b.ing maka di uji dengan ujian tofl. Untuk
mengetahui skill seseorang di uji dengan
ijian praktek langsung. Sehingga dapat kita simpulkan ujian bertujuan untuk mengetahui sejauhmana sudah kualitas seseorang.
Ujian datang dari Allah untuk
mengukur sebesar apa kecintaan kita padaNya. Ujian datang untuk mengukur setaat
apa kita pada AturanNya. Ujian untuk mengukur seberapa kuat kita mampu menjauhi
dan meninggalkan laranganNya. Pilihan tempat persinggahan terakhir mutlak Cuma
2,
Jika tidak surga ya neraka.
Jika tidak surga ya neraka.
Klo gak Neraka ya Surga.
Ketika kita memilih surga, itu berarti kita harus
menuntut diri kita untuk lulus dalam ujian.
Senjata/perisai yang mampu mengantarkan kita menuju pribadi yang unggul
adalah:
“pemahaman” #YUKngaji
Ayo kita memahami makna kehidupan. Kita sama2 tau pencipta alam
semesta, Manusia, dan Kehidupan adalah Allah swt. Dimana Allah Menciptakan dan Mengatur apa yang telah diciptakanNya. Allah menciptakan Alam
semesta berupa bumi beserta isinya, planet, satelit, tata surya, bintang.
Kesemuanya itu berada dalam keteraturan. Bulan mengitari bumi. Bumi mengitari
matahari. Semua sudah di atur berdasarkan peraturan yang Allah buat. Allah juga
mengatur kehidupan yaitu berawal dan berahir. Hewan dan tumbuhan dilahirkan
(hidup) dan akan berakhir (mati) begitu juga Manusia. Begitulah aturan yang
Allah buat terkait “kehidupan”
Manusia dalam hidupnya juga
diberikan aturan, yaitu berupa perintah dan larangan. Artinya kita terikat
dalam aturan. Kita memilih apakah mau baik (ikut aturan) atau buruk (melanggar
aturan). Kita harus tahu asal kita dari mana? Tujuan hidup kita dihidupkan di
dunia untuk apa? Dan setelah kehidupan dunia mau kemana? Dengan pemahaman akan
hal ini, maka kita akan sangat bijak dalam menjalani kehidupan ini. Kita paham
kita diciptakan oleh Allah, akan kembali padaNya, dan dihidupkan untuk
menjalankan SeruanNya.
Pemahaman terhadap hal di atas
akan membuat kita bijak dalam menjalani hidup ini.
Contoh kasus, bijaksana dalam
mensikapi perkara rejeki.
JIka kita ingin rejeki lancar,
caranya yaitu dengan bersyukur. Ini merupakan janji Allah ketika kita bersyukur
maka Allah akan menambah ni’matNya. (QS. Ibrahim:7) Allah adalah Maha Menepati
Janji. Tentunya kita harus tau aturan mainnya agar rejeki itu datang, yaitu
harus ada ikhtiar, doa, sedekah. Berapapun
hasilnya tetap bersyukur. Bukan mengeluh, karena mengeluh adalah
hal yang sia-sia. Ketika kita bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Kita
mestinya sabar dalam ikhtiar, sabar dalam berdoa.
Selanjutnya: Org yang bersyukur
ditambah ni’mat. Org sabar di sayang dan di balas surga. Orang Mengeluh/stress
Rugi besar. Jika sudah bersyukur dan
bersabar, sikap ini akan
menjadikan kita orang yang ikhlas dalam mengerjakan sesuatu.