Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Senin, 29 Oktober 2012

Memahami Sifat Alam Untuk Kehidupan yang Lebih Terarah

Aksi = reaksi
begitulah fisika menunjukkan fenomena alam
Alam secara alami mengembalikan apa yang kita perlakukan kepada suatu objek. Ketika kita meneliti alam lebih lanjut. Terdapat  empat katagori yang bisa menjadi pembagian dari alam.


  1. Energi
  2. Materi
  3. Ruang
  4. Waktu
dengan sifat;
  1. Teratur
  2. Seimbang
  3. Adil
Ketika kita memahami empat dan tiga point secara menyeluruh. InsyaAllah sifat bijak akan menjadi karakter kita.

Dalam pembahasan ini, kita akan terfokus pada point ke-1 dimana akan memberikan pemahaman kenapa aksi = reaksi



Contoh sederhana,
Ketika kita mendorong tembok kokoh dengan tangan kesayangan kita sebesar 5% tenaga/energi kita, Tembok itu pun akan membalas kita sebesar 5% tenaga kita. Ketika menambah tenaganya menjadi 50% tembok pun membalasnya dengan sebesar 50% sesuai besar tenaga yang kita keluarkan. Ketika kita meninjunya dengan kekuatan 100% secara serentak tembokpun meninju tangan kesayangan kita tadi dengan Tenaga yang sama. Hasilnya adalah tangan kita remuk karena materi penyusun yang berbeda. Tangan tersusun dari Daging, tulang sedangkan tembok tersusun dari beton. Walhasil bisa dibayangkan ...
Yup Aksi = Reaksi


Contoh Menggugah,
Alkisah..
Ada seorang Syabab/Pemuda lajang Bekerja dengan Penghasilan 500rb/bulan. Pekerjaannya berbentuk jasa pengangkutan. Pengangkutan terbaik di kotanya. Ia mengayuh becak mengantarkan orang-orang yang ingin menghemat tenaga. Kebutuhan Pokok yang harus ia penuhi untuk melangsungkan hidupnya adalah 300rb/bulan. Sisa penghasilannya 200rb ia alokasikan 50rb (25%) ditabung, 50rb (25%) Beli Buku, 100rb (50%) disedekahkan.

Soal tabungan dan beli buku, itu adalah rahasianya, mengapa ia lakukan itu. Namun soal sedekah akan kita bahas disini.
Tibalah pada saat ia ingin beraksi menyedekahkan sebahagian hartanya.
Tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang pedagang es cream yang gigih mendayung sepedanya. Ia membeli 1 porsi es cream seharga Rp 1000 rupiah. dan ia pun memustuskan untuk menyerahkan uang 100rb tadi kepada si penjual es cream. Singkat cerita mereka pun berpisah.
Apa yang terjadi setelah itu? Si Penjual es cream kembali kerumahnya dan mampu menafkahi keluarganya akibat tambahan uang 100rb.Ternyata si penjual ini memiliki 1 istri dan 3 orang anak. Uang 100rb tadi ia gunakan untuk membeli beras (Toko Beras), Sayuran (Pedagang), Sembako (Pedagang), Ikan (Pedagang ikan/nelayan). Sebagian lagi untuk kebutuhan sekolah si anak. sebagian lagi disedekahkan.
Coba perhatikan, saat ia membeli beras, si penjual es cream ini telah membentuk sebuah transaksi di Toko Beras yang mengakibatkan berjalannya usaha si pemilik toko beras tadi. Karena usaha beras lancar, tentunya si pemilik usaha beras tadi mampu menggaji pegawainya. Akibatnya pegawai toko beras pun mampu meneruskan hidupnya begitu juga si pemilik usaha. Ternyata pegawainya ada 5 orang. masing2 sudah berkeluarga. 5 keluargapun dapat meneruskan hidupnya. begitu juga dengan pedagang sayuran, sembako, pedagang ikan sampai kepada nelayan. dapat melangsungkan hidupnya.

Benar ukuranya sangat kecil namun memiliki peranan yang berarti.

sehingga dapat kita simpulkan bahwa uang 100 rb yang di sedekahkan tadi telah menyentuh banyak sisi kehidupan. Gara-gara uang 100rb yang disedekahkan Pemuda lajang tadi terbantu beberapa makhluk Allah untuk meneruskan hidupnya.


aksi = reaksi
saat si pemuda lajang mensedakahkan uang 100rb nya. sebenarnya ia telah membentuk energi positif pada dirinya dan si penerima sedekah. Energi positif itu terus berkembang sampai menyentuh beberapa sisi kehidupan. Ketika si pemuda ber-aksi membentuk energi positif maka secara alami energi positif yang lainpun akan datang kepadanya. Bisa jadi Allah menambah rejekinya dari arah yang tidak disangkannya, bisa jadi Allah menghendaki ia menjadi orang taat yang selalu mendapat petunjuk, Bisa jadi ia dijauhkan dari segala musibah, Bisa jadi ia menjadi orang yang jarang sakit. bisa jadi Allah selalu memberikan pertolongan atas masalahnya, dan kemungkinan  lainnya.

Alam akan menyeimbangkan dirinya karena ia bersifat seimbang (2)


seperti disebutkan diawal alam memiliki sifat Teratur_Seimbang_Adil
Teratur: Mengikuti pola yang ada sehingga dapat diprediksi
Seimbang: Menggunakan sumber daya sesuai dengan kebutuhan
Adil: Memberi/Meletakkan sesuatu sesuai dengan kinerja/fungsi makhluk


JIka kita mengikuti sifat alam ini
Niscaya kehidupan akan menjadi baik. Ketika kita hidup dalam keteraturan. Keteraturan itu akan menjadikan kita orang yang seimbang dan Adil.


Contoh Sederhana,
Dalam islam kita mengenal sebuah aturan dalam makan. Berdasarkan sebuah hadis, ketika kita makan hendaknya isi perut dibagi dalam 3. 1 bagian makanan, 1 bagian air, 1 bagian lagi untuk udara.
itu lah keseimbangan dimana terlebih dahulu kita teratur karena mengikuti aturan. secara otomatis kita menjadi orang yang adil. Adil karena mengisi perut dengan pas. 1/3 makanan, 1/3 air, 1/3 udara.


mengapa keteraturan itu dapat diprediksi, Sederhana. ketika kita tidur dimalam hari. kita berani memprediksi dengan mengatakan besok pagi matahari akan terbit jam 6 pagi. Dan ternyata benar. ini karena keteraturan.

Karena teraturnya matahari bergeser siang dan malam.
Manusia, hewan, tumbuhan dapat melangsungkan hidup.
Keseimbangan Alam pun terbentuk, akibat ada siang ada malam dengan porsi yang pas (adil).

Dengan demikian,
Benturkan alam dengan energi-energi positif sehingga ia menyeimbangkan dirinya dengan mengembalikan energi positif lain sesuai kehendak Allah SWT.


Firman Allah SWT
Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya... (QS. Al-An’aam [6]: 160)
dan Hadis..
Abdullah bin ‘Abbas ra. berkata, Rasulullah saw bersabda sebagaimana yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Tabaaroka wata’aala, Sesungguhnya ALLAH mencatat kebaikan (al-Hasanat) dan dosa (as-Sayyiaat), kemudian beliau menjelaskan tentang hal itu. Siapa yang berhasrat untuk mengerjakan kebaikan, kemudian tidak jadi mengerjakannya, maka ALLAH Tabaaroka Wata’aala akan mencatatkan sebagai satu kebaikan. Tetapi jika dia berhasrat untuk mengerjakan kebaikan dan mengerjakannya, maka akan dicatat baginya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan lebih dari itu. Dan jika dia berhasrat melakukan dosa dan tidak jadi melakukannya, maka ALLAH akan mencatatnya sebagai satu kebaikan. Tetapi jika dia berhasrat melakukan dosa dan melakukannya, maka akan dicatat baginya satu dosa. (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Semoga Bermanfaat
Ada pertanyaan silahkan coment.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Makna Idul Adha Buat Setiap Muslim

Saudaraqu yang dirahmati Allah..

Kodrat/Fitrah manusia, Keberadaannya sudah menjadi potensi/khasiat dalam dirinya, Iman pada hal ini, termasuk pada rukun iman yang ke-6 Iman kepada Qadla dan Qadar. Secara sederhana Qadar adalah khasiat/kegunaan/manfaat/potensi yang ada pada suatu benda yang sudah Ditetapkan oleh Allah SWT. Khusus Manusia, Ternyata paling banyak khasiat/potensi yang ia miliki. (selengkapnya klik).

(Agar mudah nangkap/paham penjelasan selanjutnya, Disarankan untuk membaca klik di atas)

Salah satu dari potensi itu adalah Naluri,
Naluri Meneruskan keturunan/kasih sayang pada anak atau istri/memiliki pasangan/kecintaan pada Ayah dan Ibu yang disebut dengan Naluri/GhorijatunNau'

Firman Allah
Qs. Ali Imran: 14 (Cek Arabnya di Al-Qur'an yaa :) )
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempak kembali yang baik" (QS. Ali Imran[3]: 14)

Dalam Kutbah Solat Idul Adha,
kisahnya Nabi Ibrahim yang bagian penyembelihan selalu di ungkap, Kenapa tidak mengungkap kisah beliau saat dibakar dalam Tumpukan kayu yang terbakar? (karena gak tepat sasaran mungkin ya)

Penyembelihan sebuah Qurban itu lah yang dilakukan muslim sesuai tuntunan Rasulullah SAW dalam bulan haji.

Jika kita tinjau Seorang Nabi seperti Nabi Ibrahim tentunya sangat Mencintai Allah SWT. Namun begitu di dalam dirinya terdapat fitrah seperti yang disebutkan dalam surat Ali Imran di atas. Wanita dan Anak. Dalam kasus ini persoalannya adalah Antara Nabi Ibrahim dan anak beliau Nabi Ismail. Kecintaan Antara Ayah dan Anak yang merupakan aplikasi dari Ghorijah Nau'

Ya.. Kecintaan
Untuk itu ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang cinta,

1) Katagori cinta terbaik/tinggi
Dikatakan masuk kepada katagori ini adalah suatu kecintaan dimana Kecintaan kepada Allah lebih besar dari kecintaan terhadap apapun termasuk yang disebutkan dalam Ali Imran: 14.
Mencintai yang lain secara tepat dan pas..
2) Katagori cinta rendah
Dikatakan kualitas cinta itu rendah ketika ada sesuatu atau salah satu dari yang di ungkapkan di Surat Ali Imran: 14 menandingi besarnya cinta kepada Allah. Dengan kata lain cinta kepada Makhluk/Ciptaan/benda lebih besar daripada cinta kepada Allah SWT.

Tentunya Seorang Nabi termasuk pada katogori 1) Nabi Ibrahim pun di Uji. Beliau harus mengobarkan anak beliau untuk melaksanakan perintah Allah sebagai realisasi kecintaan beliau pada Allah SWT. Begitu juga dengan Nabi Ismail yang begitu teguh dan sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Kecintaan Nabi Ismail berada pada katagori 1). Sang Ayah mengajarkan Keikhlasan sang Anak mengajarkan Ketulusan demi membuktikan cinta terbesar mereka hanyalah untuk Allah SWT.

 Dan ternyata Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penghargaan seekor hewan qurban pun di berikan kepada mereka. Subhanallah. dan Alhamdulillah kita tidak di uji seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
.......

Dalam Surat Ali Imran, selain wanita dan anak.
Ternyata masih ada lagi yang menjadi kesenangan di dunia yaitu harta benda, kuda pilihan (klo sekarang Alat Transportasi seperti Fortuner dmn nilai sama dan alatnya beda), Ternak, dan Kebun.

Ummat Nabi Muhammad Hanya diminta Berkurban untuk menyisihkan hartanya dalam bentuk objek hewan Qurban. Yaa Menyisihkan harta (seperti emas, Mobil, Rumah, Hewan Ternak, Persawahan/Perkebunan yang dikonversi Menjadi bentuk hewan Qurban) Untuk dibagikan ke orang lain.

Pengorbanan terhadap apa yang dicintai untuk membuktikan Cinta kepada Allah SWT. Dan Alhamdulilah Subhanallah Alahuakbar bukan mengorbankan Anak, Ayah, atau wanita/laki-laki melainkan Hanya Harta.

Kecintaan Terhadap Harta ini merupakan sebuah fitrah yang termasuk kedalam naluri yaitu Ghorijah Baqo'
Kecintaan kepada Allah juga di Dorong oleh naluri yaitu Ghorijah Tadayun (naluri beragama/bertuhan)

Untuk menjadikan setiap muslim menjadi katagori 1) bukanlah perkara yang mudah. sorang muslim harus menuntaskan hal yang mendasar yaitu aqidah diikuti pemahaman pada rukun iman 1 s.d. 6 dimulai dari Iman kepada Allah sampai Iman kepada Qadla dan Qadar secara tuntas dan memuaskan Akal. Bukan sekedar tahu, Bukan sekedar bisa menyebutkan, Namun harus bisa memahamkan orang lain.

Kesimpulan, Makna Idul Adha
1. menjadikan diri ke katagori 1)
2. Meningkatkan Kecintaan Kepada Allah
3. Mau Mempelajari rukun iman secara tuntas dan memuaskan akal
4. Mau Membentuk Aqidah yang Benar
5. Menjadi Pribadi yang Ikhlas dan Tulus (teguh dan sabar)

Jumat, 26 Oktober 2012

Dunia Pembelajaran

Ringkas Padat Tepat
kalo gak tepat nanti di edit :)

Dunia Pembelajaran
Model/Pola: Kegiatan Pembelajran Guru dan siswa dari awal sampai akhir [kooperatif, PBL, PjBL]
Metode: Bagaimana Mengkontruksi Materi pada diri siswa (misal; ceramah, diskusi)
Strategi: /fase: /sintaks: tahap-tahap yang dilakukan
Pendekatan: Pendukung pengkontruksian materi pada diri siswa
Teknik: Teknik Melakukan metode


Dunia Rencana Pembelajaran
RPP
Standar kompetensi: Kompetensi yg harus dikuasai (umum) [Mengendarai]
Kompetensi Dasar: Kompetensi yg harus dikuasai (khusus) [Mengendari Sepeda motor] [mengendarai mobil] [pesawat][becak]
Tujuan pembelajaran: Kemampuan yg ingin diraih [Mantap mengendari sepeda motor di segala medan]
Indikator: Penanda bahwa kemampuan itu sudah dikuasai [tau mengoperasikan gigi, dapat menghidupkan mesin, Dapat menyeimbangkan saat jalan, dll]
Instrumen: Tes untuk mengetahui apakan indikator sudah tercapai [tes mengopraskan gigi, dst, dll]




  • -       Model Pembelajaran non  Empirik : model yang belum mempunyai hasil empirik melalui penelitian lmiah(tidak didasarkan pada hasil penelitian)
  • -  Model Pembelajaran Teoritik : model yang dikembangkan menggunakan model penyusunan/design  instruksional
  • -    Model Pembelajaran Empirik : model pembelajaran yang sudah dibukukan yang telah diteliti dari penelitian pendidikan. Contoh : jurnal, buku

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads