Saudaraqu yang dirahmati Allah..
Kodrat/Fitrah manusia, Keberadaannya sudah menjadi potensi/khasiat dalam dirinya, Iman pada hal ini, termasuk pada rukun iman yang ke-6 Iman kepada Qadla dan Qadar. Secara sederhana Qadar adalah khasiat/kegunaan/manfaat/potensi yang ada pada suatu benda yang sudah Ditetapkan oleh Allah SWT. Khusus Manusia, Ternyata paling banyak khasiat/potensi yang ia miliki. (selengkapnya klik).
(Agar mudah nangkap/paham penjelasan selanjutnya, Disarankan untuk membaca klik di atas)
Salah satu dari potensi itu adalah Naluri,
Naluri Meneruskan keturunan/kasih sayang pada anak atau istri/memiliki pasangan/kecintaan pada Ayah dan Ibu yang disebut dengan Naluri/GhorijatunNau'
Firman Allah
Qs. Ali Imran: 14 (Cek Arabnya di Al-Qur'an yaa :) )
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempak kembali yang baik" (QS. Ali Imran[3]: 14)
Dalam Kutbah Solat Idul Adha,
kisahnya Nabi Ibrahim yang bagian penyembelihan selalu di ungkap, Kenapa tidak mengungkap kisah beliau saat dibakar dalam Tumpukan kayu yang terbakar? (karena gak tepat sasaran mungkin ya)
Penyembelihan sebuah Qurban itu lah yang dilakukan muslim sesuai tuntunan Rasulullah SAW dalam bulan haji.
Jika kita tinjau Seorang Nabi seperti Nabi Ibrahim tentunya sangat Mencintai Allah SWT. Namun begitu di dalam dirinya terdapat fitrah seperti yang disebutkan dalam surat Ali Imran di atas. Wanita dan Anak. Dalam kasus ini persoalannya adalah Antara Nabi Ibrahim dan anak beliau Nabi Ismail. Kecintaan Antara Ayah dan Anak yang merupakan aplikasi dari Ghorijah Nau'
Ya.. Kecintaan
Untuk itu ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang cinta,
1) Katagori cinta terbaik/tinggi
Dikatakan masuk kepada katagori ini adalah suatu kecintaan dimana Kecintaan kepada Allah lebih besar dari kecintaan terhadap apapun termasuk yang disebutkan dalam Ali Imran: 14.
Mencintai yang lain secara tepat dan pas..
2) Katagori cinta rendah
Dikatakan kualitas cinta itu rendah ketika ada sesuatu atau salah satu dari yang di ungkapkan di Surat Ali Imran: 14 menandingi besarnya cinta kepada Allah. Dengan kata lain cinta kepada Makhluk/Ciptaan/benda lebih besar daripada cinta kepada Allah SWT.
Tentunya Seorang Nabi termasuk pada katogori 1) Nabi Ibrahim pun di Uji. Beliau harus mengobarkan anak beliau untuk melaksanakan perintah Allah sebagai realisasi kecintaan beliau pada Allah SWT. Begitu juga dengan Nabi Ismail yang begitu teguh dan sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Kecintaan Nabi Ismail berada pada katagori 1). Sang Ayah mengajarkan Keikhlasan sang Anak mengajarkan Ketulusan demi membuktikan cinta terbesar mereka hanyalah untuk Allah SWT.
Dan ternyata Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penghargaan seekor hewan qurban pun di berikan kepada mereka. Subhanallah. dan Alhamdulillah kita tidak di uji seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
.......
Dalam Surat Ali Imran, selain wanita dan anak.
Ternyata masih ada lagi yang menjadi kesenangan di dunia yaitu harta benda, kuda pilihan (klo sekarang Alat Transportasi seperti Fortuner dmn nilai sama dan alatnya beda), Ternak, dan Kebun.
Ummat Nabi Muhammad Hanya diminta Berkurban untuk menyisihkan hartanya dalam bentuk objek hewan Qurban. Yaa Menyisihkan harta (seperti emas, Mobil, Rumah, Hewan Ternak, Persawahan/Perkebunan yang dikonversi Menjadi bentuk hewan Qurban) Untuk dibagikan ke orang lain.
Pengorbanan terhadap apa yang dicintai untuk membuktikan Cinta kepada Allah SWT. Dan Alhamdulilah Subhanallah Alahuakbar bukan mengorbankan Anak, Ayah, atau wanita/laki-laki melainkan Hanya Harta.
Kecintaan Terhadap Harta ini merupakan sebuah fitrah yang termasuk kedalam naluri yaitu Ghorijah Baqo'
Kecintaan kepada Allah juga di Dorong oleh naluri yaitu Ghorijah Tadayun (naluri beragama/bertuhan)
Untuk menjadikan setiap muslim menjadi katagori 1) bukanlah perkara yang mudah. sorang muslim harus menuntaskan hal yang mendasar yaitu aqidah diikuti pemahaman pada rukun iman 1 s.d. 6 dimulai dari Iman kepada Allah sampai Iman kepada Qadla dan Qadar secara tuntas dan memuaskan Akal. Bukan sekedar tahu, Bukan sekedar bisa menyebutkan, Namun harus bisa memahamkan orang lain.
Kesimpulan, Makna Idul Adha
1. menjadikan diri ke katagori 1)
2. Meningkatkan Kecintaan Kepada Allah
3. Mau Mempelajari rukun iman secara tuntas dan memuaskan akal
4. Mau Membentuk Aqidah yang Benar
5. Menjadi Pribadi yang Ikhlas dan Tulus (teguh dan sabar)
Kodrat/Fitrah manusia, Keberadaannya sudah menjadi potensi/khasiat dalam dirinya, Iman pada hal ini, termasuk pada rukun iman yang ke-6 Iman kepada Qadla dan Qadar. Secara sederhana Qadar adalah khasiat/kegunaan/manfaat/potensi yang ada pada suatu benda yang sudah Ditetapkan oleh Allah SWT. Khusus Manusia, Ternyata paling banyak khasiat/potensi yang ia miliki. (selengkapnya klik).
(Agar mudah nangkap/paham penjelasan selanjutnya, Disarankan untuk membaca klik di atas)
Salah satu dari potensi itu adalah Naluri,
Naluri Meneruskan keturunan/kasih sayang pada anak atau istri/memiliki pasangan/kecintaan pada Ayah dan Ibu yang disebut dengan Naluri/GhorijatunNau'
Firman Allah
Qs. Ali Imran: 14 (Cek Arabnya di Al-Qur'an yaa :) )
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempak kembali yang baik" (QS. Ali Imran[3]: 14)
Dalam Kutbah Solat Idul Adha,
kisahnya Nabi Ibrahim yang bagian penyembelihan selalu di ungkap, Kenapa tidak mengungkap kisah beliau saat dibakar dalam Tumpukan kayu yang terbakar? (karena gak tepat sasaran mungkin ya)
Penyembelihan sebuah Qurban itu lah yang dilakukan muslim sesuai tuntunan Rasulullah SAW dalam bulan haji.
Jika kita tinjau Seorang Nabi seperti Nabi Ibrahim tentunya sangat Mencintai Allah SWT. Namun begitu di dalam dirinya terdapat fitrah seperti yang disebutkan dalam surat Ali Imran di atas. Wanita dan Anak. Dalam kasus ini persoalannya adalah Antara Nabi Ibrahim dan anak beliau Nabi Ismail. Kecintaan Antara Ayah dan Anak yang merupakan aplikasi dari Ghorijah Nau'
Ya.. Kecintaan
Untuk itu ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang cinta,
1) Katagori cinta terbaik/tinggi
Dikatakan masuk kepada katagori ini adalah suatu kecintaan dimana Kecintaan kepada Allah lebih besar dari kecintaan terhadap apapun termasuk yang disebutkan dalam Ali Imran: 14.
Mencintai yang lain secara tepat dan pas..
2) Katagori cinta rendah
Dikatakan kualitas cinta itu rendah ketika ada sesuatu atau salah satu dari yang di ungkapkan di Surat Ali Imran: 14 menandingi besarnya cinta kepada Allah. Dengan kata lain cinta kepada Makhluk/Ciptaan/benda lebih besar daripada cinta kepada Allah SWT.
Tentunya Seorang Nabi termasuk pada katogori 1) Nabi Ibrahim pun di Uji. Beliau harus mengobarkan anak beliau untuk melaksanakan perintah Allah sebagai realisasi kecintaan beliau pada Allah SWT. Begitu juga dengan Nabi Ismail yang begitu teguh dan sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Kecintaan Nabi Ismail berada pada katagori 1). Sang Ayah mengajarkan Keikhlasan sang Anak mengajarkan Ketulusan demi membuktikan cinta terbesar mereka hanyalah untuk Allah SWT.
Dan ternyata Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penghargaan seekor hewan qurban pun di berikan kepada mereka. Subhanallah. dan Alhamdulillah kita tidak di uji seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
.......
Dalam Surat Ali Imran, selain wanita dan anak.
Ternyata masih ada lagi yang menjadi kesenangan di dunia yaitu harta benda, kuda pilihan (klo sekarang Alat Transportasi seperti Fortuner dmn nilai sama dan alatnya beda), Ternak, dan Kebun.
Ummat Nabi Muhammad Hanya diminta Berkurban untuk menyisihkan hartanya dalam bentuk objek hewan Qurban. Yaa Menyisihkan harta (seperti emas, Mobil, Rumah, Hewan Ternak, Persawahan/Perkebunan yang dikonversi Menjadi bentuk hewan Qurban) Untuk dibagikan ke orang lain.
Pengorbanan terhadap apa yang dicintai untuk membuktikan Cinta kepada Allah SWT. Dan Alhamdulilah Subhanallah Alahuakbar bukan mengorbankan Anak, Ayah, atau wanita/laki-laki melainkan Hanya Harta.
Kecintaan Terhadap Harta ini merupakan sebuah fitrah yang termasuk kedalam naluri yaitu Ghorijah Baqo'
Kecintaan kepada Allah juga di Dorong oleh naluri yaitu Ghorijah Tadayun (naluri beragama/bertuhan)
Untuk menjadikan setiap muslim menjadi katagori 1) bukanlah perkara yang mudah. sorang muslim harus menuntaskan hal yang mendasar yaitu aqidah diikuti pemahaman pada rukun iman 1 s.d. 6 dimulai dari Iman kepada Allah sampai Iman kepada Qadla dan Qadar secara tuntas dan memuaskan Akal. Bukan sekedar tahu, Bukan sekedar bisa menyebutkan, Namun harus bisa memahamkan orang lain.
Kesimpulan, Makna Idul Adha
1. menjadikan diri ke katagori 1)
2. Meningkatkan Kecintaan Kepada Allah
3. Mau Mempelajari rukun iman secara tuntas dan memuaskan akal
4. Mau Membentuk Aqidah yang Benar
5. Menjadi Pribadi yang Ikhlas dan Tulus (teguh dan sabar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar