Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Rabu, 25 Januari 2012

Mengambil resiko dalam suatu bisnis/usaha



Saudaraku, Semua hal yang kita lakukan sesungguhnya semua ada resikonya. Misal berkendara, ada resiko kecelakaan dengan berbagai macam sebabnya.

Dalam memulai suatu usaha biasanya para pengusaha memperhitungkan resiko usaha yang akan ia jalankan. Ada yang memperhitungkan resiko tersebut dari A sampai Z (Versi Universitas Ciputra). Dan ada juga yang tidak terlalu perduli resikonya, lakukan saja seperti mau mandi, langsung terjun ke dalam bisnis (Versi Cara gila jadi pengusaha)

Benar, Jika menjalankan suatu usaha kita harus berani mengambil resikonya. Resiko yang bagaimana? Alangkah baiknya resiko tersebut adalah resiko terukur. Yakni si pelaku usaha sudah menguasai medan. Tau cara yang digunakan agar usaha yang dilakukannya menghasilkan keuntungan. Namun tidak ada salahnya langsung terjun ke bisnis dengan catatan tidak ada yang dirugikan dan dalam rangka mencari pengalaman apalagi langsung untung.

Di zaman ini kebanyakan pengusaha hanya peduli dengan resiko tentang materi. Hanya sedikit yang memikirkan resiko besar yang sesungguhnya bisa merugikan dirinya kelak.
Menurut Muslim Entrepreneur Forum (2012), resiko itu ada 2

1.   Resiko dunia
Dalam hal ini bisa seperti, rugi modal usaha, tenaga, dan waktu.
2.   Resiko Akhirat
Dalam hal ini dapat terjadi karena si pengusaha tidak menjalankan usahanya dengan aturan main yang telah ditetapkan dalam syari’at islam.
Resiko ini bisa terjadi akibat, berbohong, kecurangan, riba, mengurangi takaran, dan lainnya.

Contoh kasus resiko akhirat.
Modal berasal dari ngutang yang ada unsur ribanya seperti Bank, Rentenir atau lainnya. Sehingga usaha yang ia jalankan menjadi tidak berkah. Hati-hati terhadap riba wahai saudaraku pengusaha muslim. Karena riba termasuk salah satu dosa besar yang pernah disebutkan oleh Rasullah SAW.

Alangkah MERUGINYA  seorang muslim yang mengabaikan perkara halal dan haram, ia berdoa saat subuh, siang, dan malam memohon perlindungan dan kemudahan rezeky dari Allah SWT. Padahal Allah SWT sudah memerintahkan dia untuk mencari harta yang halal.

2 komentar:

  1. Semoga Allah Melindungi kita dari kerugian2 itu..
    Aamiinn

    BalasHapus
  2. Aamiin..
    Semoga kita bisa memeluk Islam secara kaffah (menyeluruh)

    BalasHapus

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads