"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka (QS. Ar-Ra'd[13]:11)"
Ketika ada kata sungguh, berarti itu menunjukkan keseriusan. Sehingga kita dapat menyimpulkan perubahan itu tidak akan terjadi sebelum ada usaha untuk merubah.
Usaha-usaha seperti apakah yang perlu dilakukan agar perubahan itu terwujud. Inilah yang akan kita diskusikan.
Manusia berencana, Allah SWT yang menentukan hasilnya.
Sebelum mendiskusikan "keadaan" terlebih dahulu kita akan memahami apa saja hal dibawah kuasa manusia dan hal-hal yang bukan dibawah kuasa manusia.
Contoh hal yang tidak dibawah kuasa manusia; Allah SWT yang berkehendak, kita dilahirkan dari keluarga A bukan dari keluarga B.
Kita tidak bisa meminta untuk dilahirkan di zaman Rasulullah SAW atau masa yang akan datang.
Kita tidak bisa meminta untuk dilahirkan dari keluarga tertentu yang kita inginkan sebelum kita dilahirkan.
Bentuk fisik kita.
Rejeki.
Contoh hal yang dibawah kuasa manusia, ini merupakan pilihan yang dibuat oleh manusia. Misalnya, Jenis pekerjaan yang dilakukan.
Memilih untuk menuntut ilmu atau tidak
Giat belajar atau tidak
Menjadi orang yang bermanfaat atau tidak
Niat beribadah atau tidak
Dan lain-lain
Dengan demikian kita memahami ada keadaan yang dapat dirubah dan ada keadaan yang tidak bisa dirubah.
Keadaan yang dirubah dapat dibagi kedalam 3 hal,
Keadaan pribadi, Keadaan lingkungan (keluarga/masyarakat), dan Keadaan Negara.
Untuk merubah keadaan,
Usaha awal yang perlu dilakukan adalah merubah paradigma/cara pandang tentang hidup. Paradigma (perseprsi) akan di perkuat oleh pemikiran. Pemikiran akan mampu menentukan Goal (tujuan) terbijak yang akan di raih.
Klik link di bawah ini:
Merubah
1. Keadaan pribadi (Segera)
2. Keadaan Masyarakat (segera)
3. Keadaan Negara (segera)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar