Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Senin, 10 Desember 2012

Mengapa Menutup Aurat

Berhijab
Assalamu'alaikum saudara-saudaraqu,.

Manusia adalah makhuk ciptaan Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Seperti halnya alam semesta (ruang, waktu, energi, materi) yang juga makhluk ciptaan Allah SWT, manusia juga difitrahkan ke dalam dirinya khasiat-khasiat atau potensi yang akan menemani hidupnya sepanjang hidup di dunia. Khasiat itu dapat di bagi ke dalam tiga bagian umum yaitu kebutuhan pokok, naluri, dan akal.

Ada tiga nalurui (ghorijah) dalam diri manusia yaitu ghorijatul baqo (mempertahankan diri), ghorijatun nawu' (melestarikan keturunan), dan ghorijatut taddayun (mensucikan sesuatu).

Dalam diskusi kali ini kita akan berfokus pada pembahasan naluri/ ghorijatun nawu'

ghorijatun nawu' adalah naluri yang terdapat dalam diri manusia yang mendatangkan rasa kasih sayang terhadap anak, ayah, ibu, istri, suami. Naluri ini juga lah yang mendatangkan dorongan seksual dan rasa suka terhadap lawan jenis.

Manusia selaku ciptaan Allah SWT yang lemah, terbatas, dan serba kurang statusnya adalah diciptakan. Manusia diciptakan dengan tujuan agar manusia menyembah Allah SWT. Selain diciptakan manusia juga diberikan aturan-aturan yang akan mengatur hidupnya di dunia demi kemaslahatan manusia itu sendiri. Aturan ini bersumber dari Allah yang terdapat dalam Al-Quran dan Sunah. Terdapat didalamnya seruan, beban hukum yang ditujukan untuk manusia.

Allah menciptakan manusia dalam dua jenis, Yaitu laki-kali dan wanita. Lali-laki adalah lawan jenis wanita dan sebaliknya. Kedua jenis manusia ini masing-masing ada dalam dirinya ghorijatun nawu'.

Dalam islam, dikabarkan tujuan diciptakannya ghorijatun nawu' ini adalah agar manusia tidak punah dengan melestarikan keturunan. Terdapat rasa nikmat dan lezat saat terjadinya peroses melestarikan keturunan. Jika rasa nikmat dan lezat itu tidak ada, bisa dibayangkan, mungkin manusai enggan untuk melestarikan keturunan.

Naluri ini bangkit ketika adanya rangsangan dari luar. Laki-laki yang melihat keindahan wanita (fakta) akan bangkit nalurinya begitu juga sebaliknya. Naluri ini juga dapat bangkit akibat sentuhan yang terjadi diantara laki-laki dengan wanita. Naluri ini juga dapat bangkit akibat pikiran yang ada dalam kepala.

Merujuk pada syari'at islam, Naluri ini hanya diizinkan bangkit pada kehidupan suami istri karena tujuan diciptakannya adalah untuk melestarikan manusia. Di luar kehidupan suami istri islam melarang bangkitnya naluri ini. Ketika naluri ini bangkit ia akan menuntut pemenuhan. Ketika naluri ini bangkit dalam kehidupan umum atau di luar kehidupan suami istri ia dapat mendatangkan bahaya dan kerusakan.

Bagi orang-orang yang beriman, maka wajib atas dirinya melaksanakan semua yang disyari'at kan kepada dirinya.
Karena naluri ini hanya boleh bangkit dalam kehidupan suami istri, islam mengatur kehidupan manusia dalam kehidupan umum dengan menjauhkan faktor-faktor yang dapat membangkitkan naluri ini. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut;1) Jangan berdua-duaan. 2) Cewek jangan  berhias begitupun cowok. 3) Jangan memunculkan kata-kata yang mengundang birahi. 4) Menghindari mendengar/membaca cerita porno. 5) Manusia harus menutup auratnya.

Aurat yang tampak akan membangkitkan naluri ini, sehingga syari'at islam mewajibkan manusia untuk menutup aurat baik laki-laki maupun wanita.
Aurat yang paling banyak jatuh kepada diri wanita.   sehingga wanita wajib membungkus seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Tujuannya agar laki-laki tidak bangkit naluri seksualnya begitupun laki-laki harus menjaga auratnya agar tidak membangkitkan naluri wanita.

Dalam islam wanita dikatakan belum menutup aurat (telanjang) ketika:
  • Tidak ada sehelai benangpun pada tubuhnya
  • Semua bagian tubuh tertutup, tapi dengan kain yang transparan
  • Tubuh tertutup dengan kain tebal namun sempit atau ketat yang menonjolkan lekuk tubuh 
Terkusus wanita Allah memerintahkan secara khusus bagaimana menutup aurat dalam surat An-Nur ayat 31 [tentang kerudung] dan Al-Ahzab ayat 59 [Tentang pakaian (jilbab)] dan didukung oleh hadist rasulullah.

Allahualam

Semoga menjadi orang yang taat.
Semoga menjadi ILMU yang Bermanfaat.

Wassalam. 

Sabtu, 24 November 2012

Beberapa Alasan Menggunakan Model pembelajaran

1.1   Kooperatif

Pada dasarnya effect pembelajaran kooperatif sangat dibutuhkan dalam kehidupan siswa pasca sekolah. Kooperatif melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan bekerja sama. Dalam sebuah pribahasa “berat sama dipikul ringan sama dijinjing” sangat cocok untuk untuk kooperatif ini. Dalam kehidupan nyata atau kehidupan setelah pendidikan formal selesai. Ada persoalan yang dapat diselesaikan sendiri. Banyak juga persoalan persoalan yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Ketika siswa sudah terbiasa bekerja sama akibat pembelajaran kooperatif. Dalam kehidupan nyata siswa akan mampu menjalani kehidupan dengan lebih bijak. Kooperatif mengajarkan siswa untuk mampu berinteraksi sosial dengan baik. Saat berdiskusi dalam pembelajaran kooperatif setiap anggota kelompok saling memberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau ide. Saling membimbing dan dibimbing. Pembelajran kooperatif memungkinkan siswa berinteraksi aktif dalam belajar dan mengambil kesimpulan secara bersama-sama.
Dalam pembelajaran fisika kooperatif perlu digunakan. Misal pada suatu percobaan fisika yang menunjukkan fenomena fisika. Siswa bekerja sama dalam menelaah fenomena tertentu dengan saling memberikan pendapat. Interaksi sosial terbentuk saat memiliki satu tujuan yang sama yaitu mendapatkan jawaban atau solusi dari Lembar Kerja Siswa yang disiapkan oleh guru. Dengan begini kesimpulan yang paling mendekati konsep yang diharapkan akan tercapai.  Guru akan meluruskan konsep jika ada kesimpulan siswa yang keliru. Dengan begitu akan terjadi sebuah proses pencapaian akademik yang baik. Diikuti keterampilan sosial dan pencapaian pengetahuan akademik yang akan membuat siswa menjadi melek sain.

1.2   PBL
Seperti halnya kooperatif, PBL juga merupakan keterampilan yang sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Pembelajaran berbasis masalah mampu melatih siswa untuk memiliki keterampilan penyelidikan mengatasi masalah dan keterampilan berfikir tingkat tinggi. Dalam menjalani kehidupan ini, setiap hari manusia tidak terlepas dari yang namanya masalah. Sebagian orang tidak masalah dengan masalah. Sebagian lagi merasa masalah adalah mala petaka.Tergantung pada bagaimana seseorang menyikapi masalah tersebut. Kemampuan menyelasaikan masalah harus dilatih sejak dini. Inilah alasan perlunya menggunakan pembelajaran berbasis masalah disekolah. Jika setiap belajar siswa dibiasakan menghadapi masalah, walhasil keterbiasaan dalam menyelesaikan masalah akan menjadi keahliannya.
Dalam pembelajaran fisika setiap materi dapat dijadikan solusi terhadap suatu permasalahan tertentu. Banyak ilmu fisika yang menjadi teman dalam kehidupan kita. Misal masalah listrik. Siswa diminta untuk menerangi sebuah desa yang belum ada listriknya. Dengan demikian siswa harus mencari sendiri konsep tentang listrik agar permasalahan di desa tadi ditemukan solusinya. Siswa diminta memecahkan masalah ini. Mereka saling berdiskusi satu sama lain sehingga tanpa mereka sadari konsep atau kompetensi dasar yang diinginkan terbentuk secara alami dengan proses baik. Selain pengetahuan fisika terbentuk, siswa juga melatih kemampuan berfikir tingkat tinggi yang akan berguna dalam pemecahan masalah.

Ilmu Pendidikan

Jumat, 16 November 2012

Pembelajaran Kooperatif untuk Kehidupan yang akan datang

ISU ISU TENTANG MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

3.1  Apakah Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif Sudah Dilaksanakan di Sekolah
Berdasarkan fakta yang ada ternyata model pembelajaran kooperatif belum diterapkan di sekolah-sekolah secara penuh. Fakta ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan tim penulis ke sekolah-sekolah yang ada di Sumatera Utara. Fakta ini juga diperoleh dari ungkapan beberapa latar belakang penelitian skripsi tentang model pembelajaran kooperatif di sekolah-sekolah. Seperti halnya Elfi dalam latar belakang skripsinya menyatakan guru cenderung masih menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab, guru tidak menggunakan model yang bervariasi.     Model pembelajaran kooperatif hanya dilakukan saat penelitian oleh mahasiswa yang ingin menyelesaikan skripsi atau tesis. Guru-guru masih cenderung menggunakan pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru-guru baru pun banyak yang merasa tidak mampu menggunakan model pembelajaran kooperatif dikarenakan lingkungan sekitar/guru-guru yang lain masih menggunakan metode ceramah. Untuk menjawab isu ini, akan dijelaskan pada point-point berikutnya yang merupakan penyebab tidak terlaksananya model pembelajaran kooperatif di sekolah-sekolah.

3.2  Guru Tidak Percaya Dengan Model Pembelajaran Koperatif
Saat mengajar di kelas terkadang kita tergoda untuk mengajar seperti dahulu kita di ajarkan oleh guru-guru kita. Pada tahun-tahun dimana orang yang saat ini menjadi guru sedang menjadi murid di sekolah, pembelajaran diberikan dengan guru sebagai pusat.

Guru menjadi satu-satunya sumber pengetahuan di samping buku teks. Sesekali guru menyuruh muridnya berdiskusi dalam lay out atau susunan bangku kelas yang dideretkan dari depan ke belakang. Saat mengerjakan tugas dari guru pun, murid mengerjakannya secara individual.

Generasi guru sudah mulai terganti dengan guru-guru yang sudah mempelajari model pembelajaran kooperatif. Guru-guru yang tidak percaya yang dimaksudkan disini adalah guru-guru lama yang sepanjang mereka mengajar belum digalakkannya pembelajaran kooperatif.

Penyebab mereka tidak percaya berdasarkan hasil observasi adalah sebagai berikut:

  • Rasa enggan untuk melakukan perubahan.
  • Tidak mau mencari informasi tentang model pembelajaran kooperatif.
  • Merasa lebih direpotkan oleh kooperatif.
  • Tidak mampu mengembangkan diri akibat faktor usia.

Adapun solusi yang dapat dilakukan agar mereka mau menerapkan pembelajaran kooperatif adalah dengan mengajak guru-guru tersebut kembali mengingat saat-saat mereka berada di kursi sekolah. Yang menuntut mereka bersama temannya yang lain saat itu untuk menyelasaikan tugas tertentu. Pengalaman ini mungkin sangat singkat, seperti menegerjakan soal fisika dengan teman sebangku atau yang membutuhkan kolaborasi dalam menyelesaikan sebuah proyek.

Pengalaman para guru itu akan dimunculkan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

  • Apakah yang paling ibu/bapak sukai dari mengerjakan tugas bersama orang lain?
  • Apakah pengalaman itu berharga? Mengapa?
  • Menurut bapak ibu, Apa yang dipelajari siswa saat siswa belajar bersama-sama?
  • Apakah yang mendukung dan menghambat keefektifan belajar dalam belajar bersama?

Jika mereka menjawab secara jujur dan benar. Mereka akan percaya bahwa pembelajaran kooperatif baik digunakan dalam lingkungan belajar disekolah. Mereka pun harus disadarkan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang langsung dikonstruksi ke dalam otak manusia. Sepertihalnya “saya lupa karena saya mendengarkan, saya ingat karena saya melakukan.”

3.3  Orang Tua Murid Protes Pada Kepala Sekolah Karena Penggunaan Kooperatif
Sekelompok orang tua dari anak-anak yang sangat berbakat datang kesekolah mengeluh karena seorang guru menggunakan kooperatif. Mereka mengatakan bahwa anak-anak mereka dihukum dengan harus bekerja dengan anak-anak yang kurang berbakat dan bahwa pemberian nilai pada usaha kelompok tidak adil. Mereka menyatakan keyakinannya bahwa individu-individu seharusnya diberi penghargaan atas hasil kerjanya sediri, terlepas dari pekerjaan orang lain.

            Solusi dari permasalahan ini adalah kembali pada tujuan pembelajaran di kelas. Tujuan Pembelajaran di kelas adalah membentuk pengetahuan pada diri siswa. Bukan beberapa siswa melainkan seluruh siswa. Ketika ada beberapa siswa belum menguasai suatu materi sebenarnya bisa dikatakan sorang guru belum sukses dalam mengajar.

            Solusi-solusi yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Saling berpandangan positif. Saling berpandangan positif ialah manusia memiliki potensi yang sama dan mereka saling bergantung antara satu sama lain untuk mencapai sesuatu kemaslahatan yang sama. Semua orang perlu memahami  pembelajaran diri sendiri dan pembelajaran  berkelompok. Sesering mungkin perlu dilatihkan kepada siwa untuk berinteraksi dalam kelompok agar mereka dapat membantu, berpendapat, dan seterusnya antara satu sama lain untuk mencapai tahap pembelajaran yang maksimum.

Kemampuan individu. Setiap orang (siswa) mempunyai tanggung jawab untuk belajar. Koperatif bukan hanya bertujuan untuk keberhasilan team, Namun juga untuk meningkatkan kemampuan individu. Artinya setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari materi sebelum berdiskusi dengan teman satu team.

Kerja sama team. Manusia tidak dilahirkan dengan naluri untuk berinteraksi secara berkesan dengan orang lain (Johnson, Johnson & Holubec, 1990). Namun kemampuan kerja sama team untuk bergaul secara berkesan dengan orang lain tidak akan terbentuk secara otomatis. Model pembelajaran kooperatif menjadikan dan membiasakan siswa mengembangkan emosional question (EQ). Terbentuknya kepercayaan diri, mahir dalam berkomunikasi, tepat dalam membuat keputusan, dan mampu memecahkan masalah.

Perlu dipahamkan kepada para orang tua bahwa kooperatif membentuk kemampuan sosial siswa yang sangat berguna pada kehidupan yang akan datang. Kepada siswa juga perlu dipahamkan bahwa kemampuan sosial bekerja secara bersama-sama dibutuhkan dalam menjalani kehidupan dimasa depan.  Tujuan instruksional kooperatif learning adalah prestasi akademik, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman perbedaan, dan pengembangan keterampilan sosial.

3.4  Komitmen Pelaksana Pendidikan
Dalam dunia pendidikan kita mengenal dua istilah, (1) Pelaksana atau orang yang melakukan pendidikan (2) pelaksanaan pendidikan, sudah berjalan atau belum.

Dalam sub bab ini kita berfokus pada pelaksana pendidikan. Kita dapat membagi pelaksana pendidikan itu menjadi
  • Guru
  • Siswa 
  • Kepala Sekolah 
  • Kepala Dinas pendidikan dan pengajaran 
  • Bupati/Gubernur 
  • Menteri Pendidikan 

Kepala sekolah, Kepala Dinas, Bupati, dan Menteri pendidikan dapat kita katakan sebagai menager atau owner (pemilik) atau pengambil keputusan terhadap kebijakan-kebijakan pendidikan.

Guru adalah satu bagian yang berperan penting dalam pelaksanaan pendidikan. Tanpa Guru tidak mungkin terlaksana suatu pendidikan. Guru menentukan bagaimana hasil yang diharapkan kepada siswa. Menurut Jacky Chan dalam film nya “karate kids” no bad student, there is bad teacher. Tidak ada siswa yang buruk, yang ada adalah guru yang buruk. Guru yang baik akan mampu menanamkan hal-hal baik kepada diri siswa.

Begitupun siswa juga dibutuhkan komitmennya untuk terlaksananya pendidikan. Siswa mestilah memiliki motivasi untuk belajar. Peran guru juga harus mampu terus memotivasi siswa.

Kembali ke pembahasan, Tidak ditemukan komitmen yang nyata dari pelaksana pendidikan tersebut dalam penerapan model pembelajaran kooperatif. Dimulai dari guru, seperti pada penjelasan dipoint sebelumnya guru tidak percaya dengan model-model pembelajaran. Pengambil keputusan pun tidak mewajibkan pada guru untuk melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran. Mengapa ini terjadi? Berdasarkan survey ternyata pengambil keputusan ini tidak memahami konsep model pembelajaran. Ketika ditanyakan kepada kepala sekolah, kecil kemungkinan mereka mengerti dengan model-model pembelajaran. Kepala dinaspun tidak mengerti dengan model-model pembelajran. Dengan demikian bagaimana mungkin timbul komitmen pada dirinya untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif. Tidak ditemukan pula komitmen pada menteri pendidikan. Jika ada, selain PLPG tentunya akan didapati pelatihan pendidikan untuk kepala-kepala sekolah, pelatihan pendidikan untuk kepala dinas, bahkan mungkin untuk bupati dan gubernur. Jika, ada tentunya menteri pendidikan akan menuntut keseriusan dari pelaksana-pelaksana pendidikan.

Solusi yang dapat dilakukan untuk memunculkan komitmen ini adalah dengan memahamkan para pelaksana pendidikan tersebut tentang betapa hebatnya pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran. Melihat negara lain dalam kualitas pendidikan mereka yang menggunakan model pembelajaran.

3.5  Penelitian Terkait Model Pembelajaran Kooperatif
Telah banyak pengujian tentang model pembelaran kooperatif. Kalangan mahasiswa selalu menyebutnya sebagai penelitian. Namun pada hakikatnya yang mereka lakukan adalah pengujian model pembelajaran kooperatif saja kepada beberapa bab dari pelajaran fisika. Keberhasilan model pembelajaran kooperatif tidak perlu diragukan lagi karena model ini terbentuk dari hasil penelitian pendidikan empirik. Menurut Prof. Sahyar mahasiswa S1 pada pengerjaan skripsinya sifat dasarnya adalah latihan meneliti. S2 melakukan inovasi pada model pembelajran yang ada. S3 menciptakan model pembelajaran baru. Mahasiswa S1 hanya menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai bahan latihan meneliti. Sangat disayangkan setelah selesai latihan meneliti model pembelajaran kooperatif pun tidak digunakan lagi.

Berikut adalah data yang diperoleh dari salah satu Universitas yang mencetak guru-guru. Sebelumnya Universitas ini dikenal dengan nama IKIP. Sekarang (2012) namanya sudah berubah menjadi Universita Negeri Medan. Penulis mengacu pada data yang diperoleh dari Perpustakaan Laboratorium Fisika Tahun 2007. Pada tahun 2007 dari 230 penelitian yang dilakukan peneliti skripsi hanya terdapat 36 penelitian tentang kooperatif. Dan terus bertambah setiap tahunnya.

Berdasarkan data tersebut jelas sekali hanya sedikit yang mengenal model pembelajaran kooperatif. Tentunya mahasiswa yang meneliti model pembelajaran kooperatif lebih mengenal kooperatif dari pada mahasiswa yang meneliti model pembelajaran lainnya seperti model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran siklus belajar, dan lainnya. Sehingga dapat dibuat sebuah ungkapan dalam setahun hanya 15% dari lulusan pendidikan fisika yang mengenal model pembelajran kooperatif dengan baik.

Jelas, keadaan ini dengan penelitian yang sedikit belum bisa mendorong guru-guru untuk menggunakan model pembelajran kooperatif. Saat ini telah dilakukan PLPG yang objeknya adalah guru-guru yang sudah terjun dalam dunia pendidikan. Menurut Prof. Motlan PLPG tidak mampu menjadikan guru-guru menguasai model-model pembelajaran. Dari pernyataan tersebut tidak munkin guru-guru yang mengajar disekolahan akan mau menggunakan mode pembelajaran kooperatif kecuali guru tersebut serius untuk melakukan perubahan.

Lulusan-lulusan baru pun yang sudah latihan meneliti dan mengenal pembelajaran kooperatif. Mulai dari tahun 2007 s.d. 2012 yang merupakan agent of change (pengganti) dari guru-guru yang sudah mengajar disekolah. Lulusan-lulusan itu belum seimbang jumlahnya dengan guru-guru yang telah memiliki SK dan NIP (PNS).

Jika agent of change ini serius dan menguasai model-model pembelajaran besar kemungkinan 10 tahun lagi akan terjadi perubahan besar pada pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik.

3.6  Peran Kooperatif dalam pembentukan “Melek Sain”
Dalam masa pertumbuhan manusia dari bayi hingga dewasa, dari kecil hingga besar, dari tidak berpengetahun hingga memiliki pengetahuan. Pertumbuhan itu berlangsung secara bertahap. Skill terbentuk satu persatu. Menguasai bahasa, kemampuan berjalan, kemampuan berlari, kemampuan membaca, kemampuan menganalisis, dan seterusnya. Manusia dikatakan sukses dan berhasil ketika dia bisa membaca (tidak buta huruf) dan mengusai tingkatan selanjutnya yaitu melek sain. 
Gambar 1. hakikat seseorang dikatakan melek sain

K mewakili knowledge (pengetahuan), P mewakili Proses, S mewakili Sosial. Seseorang dikatakan melek sain harus menumbuhkan ketiga bagian di atas. Dengan kata lain orang yang melek sain memperoleh pengetahuan dengan proses yang banyak, semakin banyak proses semakin baik pemahamannya terhadap pengetahuan. Seseorang yang melek sain juga harus memiliki sikap sosial yang tinggi, peduli terhadap sesama.

Pada pembelajaran kooperatif yang Tujuan instruksional kooperatif learning adalah prestasi akademik dengan memperoleh pengetahuan, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman perbedaan (hubungan sosial yang baik), dan pengembangan keterampilan sosial.

Dari segi proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif adalah benar-benar menghargai proses, mulai dari pembentukan kelompok, diskusi yang dilaksanakan, mental yang dilatih saat presentasi siswa adalah pilihan terbaik untuk membentuk seseorang menjadi melek sain.
Seorang guru harusnya memperhatikan proses dari tahapan-tahapan atau fase-fase dari model pembelajaran kooperatif. Ketika prosesnya benar tujuan membentuk keterampilan sosial akan tercapai, pengetahuan yang ingin dikonstruksi kepada siswa akan berhasil.

Senin, 05 November 2012

Ketangguhan Pembelajaran Berbasis Masalah

Akan selalu ada masalah
Dalam menjalani kehidupan ini, setiap hari manusia tidak terlepas dari yang namanya masalah. Sebagian orang tidak masalah dengan masalah. Sebagian lagi merasa masalah adalah mala petaka.Tergantung pada bagaimana seseorang menyikapi masalah tersebut. 

Saat kita ingin pergi kerja atau sekolah mengendarai sepeda motor tiba-tiba hujan pun turun cukup lebat yang dapat membuat kita basah kuyub. Masalah ini selesai ketika kita membawa mantel/baju hujan di bagasi sepeda motor kita. Namun ketika kita tidak membawa mantel hujan masalah ini tidak akan selesai hanya jika kita menemukan sebuah solusi.

Dari contoh kasus di atas kita dapat mendefinisikan bahwa masalah adalah sesuatu kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan/harapan kita.
Maslalah dapat teselesaikan dengan
  1. Antisivasi
  2. STL (solusi tidak langsung)

Point ke-1 Antisivasi yang dimaksud di atas adalah solusi yang disiapkan dimana masalah belum terjadi.
Sedangkan point ke-2 STL adalah solusi yang dibentuk saat masalah sudah/baru terjadi.

Sering kali manusia dihadapkan dengan masalah yang tidak diduga-duga. Sedikit yang tetap tenang ketika mendapatkan masalah.

Sebagian besar orang ketika mendapatkan masalah akan ditimpa oleh galauw

Berdasarkan hasil penelitian. Ternyata faktor penentu tenang atau galau tadi adalah kebiasaan (habit). ketika seseorang telah terbiasa dengan masalah, maka ia akan menyelesaikannya dengan tenang, cerdas, dan kreatif.
 Saat seseorang tidak biasa menghadapi masalah, ketika datang masalah kepadanya, sulit baginya menerima, dalam penyelesaiannya di sertai dengan keluhan, bahkan lari dari masalah. Ck Ck Ck ...

Bagi pengusaha yang menginginkan keberhasilan/kesuksesan > 80% penyelesaian pada point-1 (Antisipasi) haruslah menjadi keahliannya. Begitupun penyelesaian point ke-2. Ketika seorang pengusaha dihadapkan dengan masalah yang diluar perkiraannya, ia harus mampu menemukan problem solving dengan kreatif.

Setelah seorang anak manusia menamatkan jenjang pendidikannya. Anak manusia ini akan dihadapkan dengan kehidupan nyata. Rejeki yang diperolehnya dari orang tua/beasiswa/sumber lainnya (yang statusnya minta) akan berhenti. Ia dituntut untuk mampu menghasilkan uang sendiri.
Kasus ini adalah masalah baru baginya. Sebagian kecil mereka akan mendapatkan pekerjaan. Sebagian lagi mendapat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Situasi sulit yang tidak sesuai harapan. Ini lah masalah.

Pertanyaannya, bagaiman membentuk keahlian problem solving/pemecahan masalah ini?

Cara jitunya sederhana.
Biasakan saja diri dengan masalah,.
Tentunya bukan dengan mencari masalah dengan orang lain :) :D


Pertanyaannya berlanjud menjadi, bagaimana cara membiasakan diri dengan masalah?

Saat kita merenungi tentang pendidikan. kita akan menemukan bahwa pendidikan seorang anak itu diperoleh dari sekolah, rumah, dan masyarakat/lingkungan.

Dari sinilah manusia belajar

Lingkungan, sekolah, rumah sama pentingnya dalam memberikan pendidikan kepada seorang anak manusia.

Jika dalam lingkungan masyarakat baik, anak cenderung baik. Jika lingkungan buruk anak cenderung ikut arus.

Saat lingkungan buruk dibutuhkan peran rumah yang baik atau sekolah yang baik.
Bayangkan alangkah baiknya ketika ketiga-tiganya baik.

Hubungan pendidikan dengan masalah
Pada pembahasan kali ini, kita cukupkan pada pembahasan membiasakan masalah disekolah.
Saat belajar dikelas,
terjadi sebuah kegiatan belajar mengajar dimulai dari awal masuk kelas sampai jam pelajaran selesai. Aktivitas yang dilakukan dari awal hingga akhir dikenal dengan Model Pembelajaran.

Pembiasaan terhadap masalah dapat dilakukan setiap KBM (kegiatan belajar mengajar) yang dilakukan di kelas.
Setiap pertemuan, KBM dilakukan dengan berbasis masalah.
Anggaplah seminggu 1 kali pertemuan untuk pelajaran fisika.
(bersambung...)

Senin, 29 Oktober 2012

Memahami Sifat Alam Untuk Kehidupan yang Lebih Terarah

Aksi = reaksi
begitulah fisika menunjukkan fenomena alam
Alam secara alami mengembalikan apa yang kita perlakukan kepada suatu objek. Ketika kita meneliti alam lebih lanjut. Terdapat  empat katagori yang bisa menjadi pembagian dari alam.


  1. Energi
  2. Materi
  3. Ruang
  4. Waktu
dengan sifat;
  1. Teratur
  2. Seimbang
  3. Adil
Ketika kita memahami empat dan tiga point secara menyeluruh. InsyaAllah sifat bijak akan menjadi karakter kita.

Dalam pembahasan ini, kita akan terfokus pada point ke-1 dimana akan memberikan pemahaman kenapa aksi = reaksi



Contoh sederhana,
Ketika kita mendorong tembok kokoh dengan tangan kesayangan kita sebesar 5% tenaga/energi kita, Tembok itu pun akan membalas kita sebesar 5% tenaga kita. Ketika menambah tenaganya menjadi 50% tembok pun membalasnya dengan sebesar 50% sesuai besar tenaga yang kita keluarkan. Ketika kita meninjunya dengan kekuatan 100% secara serentak tembokpun meninju tangan kesayangan kita tadi dengan Tenaga yang sama. Hasilnya adalah tangan kita remuk karena materi penyusun yang berbeda. Tangan tersusun dari Daging, tulang sedangkan tembok tersusun dari beton. Walhasil bisa dibayangkan ...
Yup Aksi = Reaksi


Contoh Menggugah,
Alkisah..
Ada seorang Syabab/Pemuda lajang Bekerja dengan Penghasilan 500rb/bulan. Pekerjaannya berbentuk jasa pengangkutan. Pengangkutan terbaik di kotanya. Ia mengayuh becak mengantarkan orang-orang yang ingin menghemat tenaga. Kebutuhan Pokok yang harus ia penuhi untuk melangsungkan hidupnya adalah 300rb/bulan. Sisa penghasilannya 200rb ia alokasikan 50rb (25%) ditabung, 50rb (25%) Beli Buku, 100rb (50%) disedekahkan.

Soal tabungan dan beli buku, itu adalah rahasianya, mengapa ia lakukan itu. Namun soal sedekah akan kita bahas disini.
Tibalah pada saat ia ingin beraksi menyedekahkan sebahagian hartanya.
Tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang pedagang es cream yang gigih mendayung sepedanya. Ia membeli 1 porsi es cream seharga Rp 1000 rupiah. dan ia pun memustuskan untuk menyerahkan uang 100rb tadi kepada si penjual es cream. Singkat cerita mereka pun berpisah.
Apa yang terjadi setelah itu? Si Penjual es cream kembali kerumahnya dan mampu menafkahi keluarganya akibat tambahan uang 100rb.Ternyata si penjual ini memiliki 1 istri dan 3 orang anak. Uang 100rb tadi ia gunakan untuk membeli beras (Toko Beras), Sayuran (Pedagang), Sembako (Pedagang), Ikan (Pedagang ikan/nelayan). Sebagian lagi untuk kebutuhan sekolah si anak. sebagian lagi disedekahkan.
Coba perhatikan, saat ia membeli beras, si penjual es cream ini telah membentuk sebuah transaksi di Toko Beras yang mengakibatkan berjalannya usaha si pemilik toko beras tadi. Karena usaha beras lancar, tentunya si pemilik usaha beras tadi mampu menggaji pegawainya. Akibatnya pegawai toko beras pun mampu meneruskan hidupnya begitu juga si pemilik usaha. Ternyata pegawainya ada 5 orang. masing2 sudah berkeluarga. 5 keluargapun dapat meneruskan hidupnya. begitu juga dengan pedagang sayuran, sembako, pedagang ikan sampai kepada nelayan. dapat melangsungkan hidupnya.

Benar ukuranya sangat kecil namun memiliki peranan yang berarti.

sehingga dapat kita simpulkan bahwa uang 100 rb yang di sedekahkan tadi telah menyentuh banyak sisi kehidupan. Gara-gara uang 100rb yang disedekahkan Pemuda lajang tadi terbantu beberapa makhluk Allah untuk meneruskan hidupnya.


aksi = reaksi
saat si pemuda lajang mensedakahkan uang 100rb nya. sebenarnya ia telah membentuk energi positif pada dirinya dan si penerima sedekah. Energi positif itu terus berkembang sampai menyentuh beberapa sisi kehidupan. Ketika si pemuda ber-aksi membentuk energi positif maka secara alami energi positif yang lainpun akan datang kepadanya. Bisa jadi Allah menambah rejekinya dari arah yang tidak disangkannya, bisa jadi Allah menghendaki ia menjadi orang taat yang selalu mendapat petunjuk, Bisa jadi ia dijauhkan dari segala musibah, Bisa jadi ia menjadi orang yang jarang sakit. bisa jadi Allah selalu memberikan pertolongan atas masalahnya, dan kemungkinan  lainnya.

Alam akan menyeimbangkan dirinya karena ia bersifat seimbang (2)


seperti disebutkan diawal alam memiliki sifat Teratur_Seimbang_Adil
Teratur: Mengikuti pola yang ada sehingga dapat diprediksi
Seimbang: Menggunakan sumber daya sesuai dengan kebutuhan
Adil: Memberi/Meletakkan sesuatu sesuai dengan kinerja/fungsi makhluk


JIka kita mengikuti sifat alam ini
Niscaya kehidupan akan menjadi baik. Ketika kita hidup dalam keteraturan. Keteraturan itu akan menjadikan kita orang yang seimbang dan Adil.


Contoh Sederhana,
Dalam islam kita mengenal sebuah aturan dalam makan. Berdasarkan sebuah hadis, ketika kita makan hendaknya isi perut dibagi dalam 3. 1 bagian makanan, 1 bagian air, 1 bagian lagi untuk udara.
itu lah keseimbangan dimana terlebih dahulu kita teratur karena mengikuti aturan. secara otomatis kita menjadi orang yang adil. Adil karena mengisi perut dengan pas. 1/3 makanan, 1/3 air, 1/3 udara.


mengapa keteraturan itu dapat diprediksi, Sederhana. ketika kita tidur dimalam hari. kita berani memprediksi dengan mengatakan besok pagi matahari akan terbit jam 6 pagi. Dan ternyata benar. ini karena keteraturan.

Karena teraturnya matahari bergeser siang dan malam.
Manusia, hewan, tumbuhan dapat melangsungkan hidup.
Keseimbangan Alam pun terbentuk, akibat ada siang ada malam dengan porsi yang pas (adil).

Dengan demikian,
Benturkan alam dengan energi-energi positif sehingga ia menyeimbangkan dirinya dengan mengembalikan energi positif lain sesuai kehendak Allah SWT.


Firman Allah SWT
Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya... (QS. Al-An’aam [6]: 160)
dan Hadis..
Abdullah bin ‘Abbas ra. berkata, Rasulullah saw bersabda sebagaimana yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Tabaaroka wata’aala, Sesungguhnya ALLAH mencatat kebaikan (al-Hasanat) dan dosa (as-Sayyiaat), kemudian beliau menjelaskan tentang hal itu. Siapa yang berhasrat untuk mengerjakan kebaikan, kemudian tidak jadi mengerjakannya, maka ALLAH Tabaaroka Wata’aala akan mencatatkan sebagai satu kebaikan. Tetapi jika dia berhasrat untuk mengerjakan kebaikan dan mengerjakannya, maka akan dicatat baginya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan lebih dari itu. Dan jika dia berhasrat melakukan dosa dan tidak jadi melakukannya, maka ALLAH akan mencatatnya sebagai satu kebaikan. Tetapi jika dia berhasrat melakukan dosa dan melakukannya, maka akan dicatat baginya satu dosa. (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Semoga Bermanfaat
Ada pertanyaan silahkan coment.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Makna Idul Adha Buat Setiap Muslim

Saudaraqu yang dirahmati Allah..

Kodrat/Fitrah manusia, Keberadaannya sudah menjadi potensi/khasiat dalam dirinya, Iman pada hal ini, termasuk pada rukun iman yang ke-6 Iman kepada Qadla dan Qadar. Secara sederhana Qadar adalah khasiat/kegunaan/manfaat/potensi yang ada pada suatu benda yang sudah Ditetapkan oleh Allah SWT. Khusus Manusia, Ternyata paling banyak khasiat/potensi yang ia miliki. (selengkapnya klik).

(Agar mudah nangkap/paham penjelasan selanjutnya, Disarankan untuk membaca klik di atas)

Salah satu dari potensi itu adalah Naluri,
Naluri Meneruskan keturunan/kasih sayang pada anak atau istri/memiliki pasangan/kecintaan pada Ayah dan Ibu yang disebut dengan Naluri/GhorijatunNau'

Firman Allah
Qs. Ali Imran: 14 (Cek Arabnya di Al-Qur'an yaa :) )
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempak kembali yang baik" (QS. Ali Imran[3]: 14)

Dalam Kutbah Solat Idul Adha,
kisahnya Nabi Ibrahim yang bagian penyembelihan selalu di ungkap, Kenapa tidak mengungkap kisah beliau saat dibakar dalam Tumpukan kayu yang terbakar? (karena gak tepat sasaran mungkin ya)

Penyembelihan sebuah Qurban itu lah yang dilakukan muslim sesuai tuntunan Rasulullah SAW dalam bulan haji.

Jika kita tinjau Seorang Nabi seperti Nabi Ibrahim tentunya sangat Mencintai Allah SWT. Namun begitu di dalam dirinya terdapat fitrah seperti yang disebutkan dalam surat Ali Imran di atas. Wanita dan Anak. Dalam kasus ini persoalannya adalah Antara Nabi Ibrahim dan anak beliau Nabi Ismail. Kecintaan Antara Ayah dan Anak yang merupakan aplikasi dari Ghorijah Nau'

Ya.. Kecintaan
Untuk itu ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang cinta,

1) Katagori cinta terbaik/tinggi
Dikatakan masuk kepada katagori ini adalah suatu kecintaan dimana Kecintaan kepada Allah lebih besar dari kecintaan terhadap apapun termasuk yang disebutkan dalam Ali Imran: 14.
Mencintai yang lain secara tepat dan pas..
2) Katagori cinta rendah
Dikatakan kualitas cinta itu rendah ketika ada sesuatu atau salah satu dari yang di ungkapkan di Surat Ali Imran: 14 menandingi besarnya cinta kepada Allah. Dengan kata lain cinta kepada Makhluk/Ciptaan/benda lebih besar daripada cinta kepada Allah SWT.

Tentunya Seorang Nabi termasuk pada katogori 1) Nabi Ibrahim pun di Uji. Beliau harus mengobarkan anak beliau untuk melaksanakan perintah Allah sebagai realisasi kecintaan beliau pada Allah SWT. Begitu juga dengan Nabi Ismail yang begitu teguh dan sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Kecintaan Nabi Ismail berada pada katagori 1). Sang Ayah mengajarkan Keikhlasan sang Anak mengajarkan Ketulusan demi membuktikan cinta terbesar mereka hanyalah untuk Allah SWT.

 Dan ternyata Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penghargaan seekor hewan qurban pun di berikan kepada mereka. Subhanallah. dan Alhamdulillah kita tidak di uji seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
.......

Dalam Surat Ali Imran, selain wanita dan anak.
Ternyata masih ada lagi yang menjadi kesenangan di dunia yaitu harta benda, kuda pilihan (klo sekarang Alat Transportasi seperti Fortuner dmn nilai sama dan alatnya beda), Ternak, dan Kebun.

Ummat Nabi Muhammad Hanya diminta Berkurban untuk menyisihkan hartanya dalam bentuk objek hewan Qurban. Yaa Menyisihkan harta (seperti emas, Mobil, Rumah, Hewan Ternak, Persawahan/Perkebunan yang dikonversi Menjadi bentuk hewan Qurban) Untuk dibagikan ke orang lain.

Pengorbanan terhadap apa yang dicintai untuk membuktikan Cinta kepada Allah SWT. Dan Alhamdulilah Subhanallah Alahuakbar bukan mengorbankan Anak, Ayah, atau wanita/laki-laki melainkan Hanya Harta.

Kecintaan Terhadap Harta ini merupakan sebuah fitrah yang termasuk kedalam naluri yaitu Ghorijah Baqo'
Kecintaan kepada Allah juga di Dorong oleh naluri yaitu Ghorijah Tadayun (naluri beragama/bertuhan)

Untuk menjadikan setiap muslim menjadi katagori 1) bukanlah perkara yang mudah. sorang muslim harus menuntaskan hal yang mendasar yaitu aqidah diikuti pemahaman pada rukun iman 1 s.d. 6 dimulai dari Iman kepada Allah sampai Iman kepada Qadla dan Qadar secara tuntas dan memuaskan Akal. Bukan sekedar tahu, Bukan sekedar bisa menyebutkan, Namun harus bisa memahamkan orang lain.

Kesimpulan, Makna Idul Adha
1. menjadikan diri ke katagori 1)
2. Meningkatkan Kecintaan Kepada Allah
3. Mau Mempelajari rukun iman secara tuntas dan memuaskan akal
4. Mau Membentuk Aqidah yang Benar
5. Menjadi Pribadi yang Ikhlas dan Tulus (teguh dan sabar)

Jumat, 26 Oktober 2012

Dunia Pembelajaran

Ringkas Padat Tepat
kalo gak tepat nanti di edit :)

Dunia Pembelajaran
Model/Pola: Kegiatan Pembelajran Guru dan siswa dari awal sampai akhir [kooperatif, PBL, PjBL]
Metode: Bagaimana Mengkontruksi Materi pada diri siswa (misal; ceramah, diskusi)
Strategi: /fase: /sintaks: tahap-tahap yang dilakukan
Pendekatan: Pendukung pengkontruksian materi pada diri siswa
Teknik: Teknik Melakukan metode


Dunia Rencana Pembelajaran
RPP
Standar kompetensi: Kompetensi yg harus dikuasai (umum) [Mengendarai]
Kompetensi Dasar: Kompetensi yg harus dikuasai (khusus) [Mengendari Sepeda motor] [mengendarai mobil] [pesawat][becak]
Tujuan pembelajaran: Kemampuan yg ingin diraih [Mantap mengendari sepeda motor di segala medan]
Indikator: Penanda bahwa kemampuan itu sudah dikuasai [tau mengoperasikan gigi, dapat menghidupkan mesin, Dapat menyeimbangkan saat jalan, dll]
Instrumen: Tes untuk mengetahui apakan indikator sudah tercapai [tes mengopraskan gigi, dst, dll]




  • -       Model Pembelajaran non  Empirik : model yang belum mempunyai hasil empirik melalui penelitian lmiah(tidak didasarkan pada hasil penelitian)
  • -  Model Pembelajaran Teoritik : model yang dikembangkan menggunakan model penyusunan/design  instruksional
  • -    Model Pembelajaran Empirik : model pembelajaran yang sudah dibukukan yang telah diteliti dari penelitian pendidikan. Contoh : jurnal, buku

Sabtu, 11 Agustus 2012

Kerangka Tulisan

Metode Pendidikan Rasulullah 
Metode pendidikan rasul itu Menjadikan orang yang belajar Menjadi Doktor (s3) di banyak bidang ilmu.

Merubah keadaan
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka (QS. Ar-Ra'd[13]:11)"

Hal yang mendatangkan rejeki
Sangat berhubunga erat dengan Keteraturan, Keseimbangan, dan Keadilan.

Rangkuman Perintah, Larangan, Penelitian dalam Al-Huda
Bagaimana mungkin kita akan mengerjakan sesuatu, Jika kita tidak tahu intruksinya??
Seseorang yang ingin namun tidak pernah mengendarai pesawat, tanpa mengetahui intruksi/petunjuk ia tidak akan menghasilkan apa-apa.

Peran istri untuk suami tersukses
Mengapa seorang Laki bisa Membangun kesuksesan dengan integritasnya??

Sabtu, 07 Juli 2012

Qadla dan Qadar

Askm Saudaraku seiman dan seislam yang kekuatannya ibarat satu tubuh :)

Rukun iman yang ke 6 tentang Qadla dan Qadar,
InsyaAllah akan kita bahas secara tuntas tas tas... :)
Agar tebentuk pemahaman yang benar sehingga hidup kita senantiasa berada pada jalan yang lurus,
InsyaAllah..


Pada hakikatnya,
Jika kita meneliti seluruh perbuatan manusia, Disimpulkan terdapat 2 keadaan/wilayah:


  1. Wilayah yang dikuasai manusia
  2. Wilayah yang menguasai manusia

Kita akan berangkat dari wilayah yang menguasai manusia,.

Seperti biasa silahkan tarik napas dulu,
yang dalam.. !
Oke sudah, silahkan fokus :)

Untuk wilayah yang menguasai manusia,
Ini berjalan bersama alam semesta dan kehidupan, sesuai dengan mekanisme tertentu yang tidak dapat dilanggar. Semua berjalan berdasarkan ketetapan Allah swt. Manusia dipaksa, diatur, dan tidak bisa memilih.
Agar mudah dipahami santaplah contoh-contoh berikut ini:
  • Manusia dilahirkan kedunia ini tanpa kemauannya, dan mati tanpa tau, kapan?
  • Manusia tiba-tiba tersadar telah dilahirkan di keluarga A atau B atau di keluarga C.
  • Manusia tidak bisa meminta untuk dilahirkan sesuai tanggal yang diinginkannya.
  • Manusia tidak mampu menciptakan warna biji mata, tidak bisa menciptakan warna kulit sesuai kehendaknya (bawaan ni ya maksudnya), tidak mampu berjalan di atas air hanya dengan tubuhnya, tidak bisa terbang hanya dengan tubuhnya.
  • Bumi mengelilingi matahari dengan gaya yang seimbang sehingga tidak tertarik ke matahari dan tidak terpental.
Contoh di atas semua di ciptakan oleh Allah SWT yang disebut dengan Sunnatullah (nizhamul wujud).

Ada juga kejadian yang diluar nizhamul wujud namun tetap berada pada wilayah yang menguasai manusia. Maksudnya adalah kejadian/perbuatan yang berasal dari manusia lain atau yang menimpanya.
Contohnya:
  • Seseorang yang jatuh dari atap dan menimpa orang lain hingga patah tulang.
  • Seseorang pemburu yang menembak burung sehingga tanpa sengaja peluru melesat dan menimpa mata seseorang hingga buta.
  • Kecelakaan akibat suatu kerusakan yang tidak bisa dihindari.

(mudah-mudahan cukup contohnya yaa.. InsyaAllah lain kali kita tambah)

Segala kejadian yang terjadi pada wilayah yang menguasai manusia inilah yang disebut dengan Qadla (Keputusan Allah).

Pada wilayah ini, manusia tidak ikut andil dalam kejadian tersebut, ntah itu baik atau buruk (menurut pendapat manusia), disukai atau dibenci. Misal kenapa hidungku mancung/pesek, mataku lebar/cipit, mirip orang arab atau mirip orang cina dll. Manusia tidak mampu untuk menolak atau mendatangkannya. Manusia diwajibkan beriman akan adanya qadla.

Berikutnya adalah Qadar (Ketetapan Allah)
Seluruh khasiat yang diciptakan Allah SWT, baik yang terdapat pada benda maupun naluri serta kebutuhan jasmani manusia di sebut dengan Qadar.

( hehehe, mudah2an gag bingung. :D )

Akan kita bahas 1 per 1
Khasiat,
Allah SWT telah menciptakan khasiat (sifat/ciri khas) tertentu pada benda-benda. Contohnya: Api khasiatnya membakar, kayu khasiatnya dibakar, Pisau khasiatnya memotong dsb. Khasiat ini tidak bisa dirubah lagi sesuai dengan nizhamul wujud.
Naluri dan kebutuhan jasmani, [selengkapnya KLIK DISINI]
Pada naluri dan kebutuhan jasmani ini juga telah ditetapkan khasiat-khasiat. Misal pada naluri, manusia telah ada pada dirinya naluri biologis. Begitu juga kebutuhan jasmani seperti lapar, haus, BAB, dsb.. Khasiat ini tidak bisa dirubah lagi sesuai dengan nizhamul wujud.

Seluruh benda, naluri, kebutuhan jasmani, yang terdapat khasiat tertentu didalamnya adalah ciptaan Allah SWT. Manusia tidak memiliki andil atau pengaruh apapun. Sehingga manusia wajib beriman akan adanya Qadar.

Pembahasan berikutnya adalah tentang khasiat yang akan menjawab Wilayah yang dikuasai manusia.
Seluruh khasiat yang telah diciptakan ini memiliki potensi baik dan buruk bagi manusia. Apabila manusia menggunakannya sesuai dengan perintah Allah SWT akan menjadi kebaikan baginya. Apabila manusia menggunakannya dengan melanggar perintah dan laranganNya akan menjadi keburukan untuknya.
        Pada Wilayah yang dikuasai manusia adalah manusia berjalan secara sukarela atas peraturan yang dipilihnya. Baik itu Peraturan dari Allah SWT atau pun peraturan lainnya. Pada wilayah ini manusia bebas memilih tindakan sesuai dengan keinginannya. Membakar dengan api, memotong dengan pisau. Memenuhi kebutuhan jasmani dengan makan, minum, sesuka hatinya. Begitu pula dalam memenuhi kebutuhan seksual, keinginan memiliki barang tertentu. Manusia bebas melakukannya sesuai kehendaknya. Sehingga pada Wilayah yang dikuasai manusia akan dimintai pertanggungjawaban (di hisab) oleh Allah SWT. Lain halnya dengan wilayah yang mengasai manusia, Allah SWT tidak meminta pertanggungjawaban dari manusia.
Dari pembahasan ini mestinya kita menyadari hidup adalah pilihan, seperti yang dikatakan seorang saudara seiman kita (Ust Felis Siauw). Yesterday is today, today is tomorrow. Kemarin menentukan kita hari ini, hari ini menentukan pencapaian kita esok hari/ masa yang akan datang. Apakah ingin mendapat pahala/dosa. Apakah ingin meraih hal yang bermanfaat atau tidak.
Allah SWT berfirman:
Telah kami tunjukkan kepadanya dua jalan hidup (baik dan buruk)” (QS. Al-Balad[90]: 10)

Dan Firman Allah SWT
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaanya” (QS. Asy-Syams[91]: 8)

Dari semua pembahasan di atas kita dapat membedakan mana yang takdir dan mana yang pilihan.
Sehingga kita mampu menjawab pertanyaan berikut dengan baik:

Apakah manusia dipaksa melakukan perbuatan baik dan buruk, ataukah diberi kebebasan memilih?’
Or
Apakah manusia diberi pilihan melakukan suatu pekerjaan atau meninggalkannya, atau sama sekali tidak diberi hak untuk memilih (ikhtiyar)?

Dapat disimpulkan bahwa:
  1. Qadla adalah keputusan Allah SWT terhadap Alam Semesta, Hidup, dan manusia.

  2. Qadar adalah Ketetapan Allah SWT atas semua khasiat/potensi pada ke 3 unsur di atas (Alam semesta, Manusia, dan kehidupan).

  3. Manusia bebas memilih untuk menggunakan seluruh khasiat yang ada yang akan membuahkan pahala dan dosa.

Semoga menjadi ILMU yang Bermanfaat..
Aamiin :) :D

Senin, 11 Juni 2012

Seberapa Pentingkah ILMU ?



Saudaraku seislam dan seiman,

Pada diskusi kali ini kita akan membahas tentang peranan Ilmu dalam kehidupan. (khey, silahkan tarik napas dulu dan fokus :) )

JIka kita tinjau, ilmu itu dapat dibagi menjadi dua:

  1. Ilmu tentang hubungan Manusia dengan Kholiq (Agama)
  2. ILmu Umum

Dalam islam menuntut ilmu wajib hukumnya. Sama seperti bekerja yang  juga wajib hukumnya. (so.. yang belum kerja silahkan buru2 kerja, hehe)
Wajib berarti harus dikerjakan.

Kedua bidang ilmu di atas wajib hukumnya, Namun terdapat perbedaan.
Ilmu agama hukumnya fardhu ain
Ilmu umum hukumnya farhdu kifayah

farhdu ain dan fardhu kifayah
apakah bedannya??

Saudaraku yang dirahmati Allah. (Aamiin.. )
Sebelum melanjutkan Pembahasan tentang ilmu. Sekilas kita akan membahas tentang fardu ain dan fardu kifayah.

Contoh, tentang hukum sholat.
Solat ada yang hukumnya fardhu ain, fardu kifayah, dan sunah.

Solat 5 waktu hukumnya fardhu ain, Maksud fardhu ain disini adalah sesuatu yang wajib dikerjakan dan jika ditinggalkan berdosa. Dalam hal  ini sifatnya individu. Jika ia mengerjakan tidak akan berpengaruh kepada yang lain. Jika ia tinggalkan, maka ia berdosa, namun orang lain tidak ikut berdosa.

Berbeda dengan fardu kifayah, contohnya sholat zenajah. Jika disuatu desa ada orang meninggal. Sebagai orang islam wajib mensholatkan zenajah itu. Kewajiban disini bersifat umum. Jika tidak di kerjakan maka yang berdosa adalah seluruh masyarakat desa. Misal ada sebagian orang yang sudah mensholatkan zenajah tersebut. Maka masyarakat yang tidak ikut mengerjakan lunas kewajibannya. Sehingga orang yang mengerjakan mendapatkan pahala yang besar karena telah mewakili kewajiban saudaranya.

Yup. Mudah-mudahan sudah paham apa perbedaannya.
kembali ke ILMU

1. Ilmu agama (fardhu ain niee..)

Dalam hal ini yang termasuk di dalamnya yaitu ilmu tentang bagaimana hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Memperlajari tentang peraturan /keteraturan yang dikendaki oleh Sang Pencipta. Memahami yang mana takdir yang mana pilihan. Memahami ke dalam akal dan hati mengapa kita (sebagai manusia) kok harus taat pada aturan yang di tetapkan sang Kholiq. Memahami betapa kita sangat lemah, serba kurang, dan terbatas. Memahami apa saja yang membuatNya senang dan hal yang membuatNya murka. Sehingga pada akhirnya hanya kebahagiaan yang kita rasakan.
 
(ilmu yang seperti ini hukumnya wajib ni Saudaraqu)            

2. Ilmu Umum

Dalam hal ini, dibebankan kewajibannya kepada seluruh umat.
Jika tidak ada yang mempelajari ilmu ini, padahal umat membutuhkannya. Seluruh umat menjadi berdosa.

Contoh:
Terdapat 2 desa yang di belah oleh sungai. Anggaplah desa A dan desa B.
Di desa A terdapat Masjid dimana dapat didirikan sholat jum'at. di desa B tidak terdapat masjid. Sungai cukup dalam dan deras. tidak memungkinkan untuk dilewati memakai perahu/rakit. (Pernah liat sungai kayak gini? )

Lanjud…
Disinilah berlaku ilmu yang hukumnya fardu kifayah. harus ada orang yang mempelajari ilmu tentang jembatan. Bagaimana agar jembatan tersebut kuat. Apa-apa saja bahan yang digunakan. Bagaimana perhitungan vektor agar bisa dilewati oleh truk/bus yang sangat berat. Jika tidak ada orang yang mempelajari ilmu ini. Kedua desa turut mendapatkan dosa. Namun jika sudah ada yang mewakilkan untuk mempelajari ilmu ini, maka kewajiban desa A dan B menjadi lunas.

Contoh lagi..

Misal di suatu kota tidak ada seorang doktor. Maka harus ada orang yang mempelajari ilmu kedoktoran. Jika tidak semua penduduk kota itu berdosa.

Mengapa ilmu penting?

Ada ungkapan tanpa ilmu ibadah tidak berarti alias Nol.
solat tanpa berwudu tidak sah solatnya.
Syahadat tanpa pemahaman dan aplikasi/pengamalan berarti??
Haji dengan uang riba berarti?
Bantu orang kan baik, tapi klo niatnya cari muka berarti?
Tidak tau yang mana hak (benar di sisi Allah swt) dan mana bathil (salah di sisi Allah swt), main hajar semua tanpa mau mencari ilmunya berarti?
Menempuh iman hanya dengan perasaan saja tanpa akal berarti?

Jelas ilmu sangat penting. Jika tidak dicari berdosa (karena wajib), jika tidak berilmu beribadahpun ….. Hanya Allah yang tau..
Allahualam
Semua orang memiliki naluri bertuhan. Ada rasa ingin dekat denganNya.
Namun banyak yang tidak berilmu dan melakukannya dengan cara yang keliru.
Sehingga ilmu menjadi sangat penting untuk memperoleh kebahagian dengan Ridho Allah swt.

Semoga bermanfaat..
Silahkan menambahkan untuk pemahaman yang lebih baik..

Dalam Al-Quran ada beberapa tipe hukum.
ada yang bisa diaplikasikan secara pribadi
ada yang bisa diindahkan secara masyarakat
ada juga beberapa hukum baru bisa dilaksanakan dengan adanya negara.
Untuk terwujudnya peraturan Allah swt tersebut, tanpa negara tidak akan terlaksana, maka mendirikan negara islam menjadi wajib demi terlaksananya beberapa hukum tersebut,. (FARDHU KIFAYAH)

Silahkan jika mau bertanya :) :D 

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads