Ayo berbagi agar lebih bermanfaat

Rabu, 11 April 2012

Karakter Seorang Muslim


        Di zaman ini, tata cara orang memandang orang lain sangat tidak tepat. Dalam islam seorang muslim harus menghormati setiap saudaranya dengan setara, penghormatan yang indah, dengan penuh kasih sayang antara yang lebih tua dengan yang muda.

        Saudaraku, mengapa saya katakan tidak tepat. Inilah yang akan kita disukisikan. Di zaman ini, dilingkungan kita penghormatan terhadap seseorang bertumpu pada keadaan fisik, genetik, nonfisik, dan ekternal.
Yang dimaksud keadaan fisik adalah seperti keelokan rupa seseorang (ganteng, cantik). Orang2 seperti ini sering kali lebih diperhatikan dan dihormati dari pada yang kurang elok rupanya. Bahkan segala prilakunya ditiru, caranya berbicara, berpakaian, dan lain-lain.
Genetik, yaitu faktor keturunan seperti ningrat, darah biru, darah ijo dan lainnya. Sering kali menjadi faktor ia akan lebih dihormati dan di segani.
Non-fisik, yaitu jabatan atau jenis pekerjaan. Orang yang memiliki jabatan akan dianggap hebat dan patut dihormati. Contoh kasus. ketika seorang petani ingin menjumpai bupati (yang katanya wakil rakyat), apa yang terjadi? bupati itu diperlakukan bagaikan raja bahkan ada sebagian pejabat yang sombong. Terkadang si petani/rakyat harus menunggu berjam-jam di ruang tunggu. Harusnya kita balik. Si pejabat itu mestinya memperlakukan si petani/tamu/rakyat dengan penuh penghormatan. Itu baru pas..
Ekternal, yaitu kekayaan, pendidikan. Orang yang pendidikan formalnya tinggi lebih dihormati. S1, S2, S3. Orang yang lebih kaya lebih dihormati sedang orang miskin di anggap gembel. Ini tidak pas..

Diskusi tentang karakter seorang muslim. Sama halnya berdiskusi tentang Kepribadian Islam. Bagaimana harusnya sifat pribadi seorang muslim itu? Tentunya mencerminkan islam itu sendiri.
Nah, dalam islam keperibadian seseorang itu dikatakan bagus bukan dilihat dari faktor fisik, non fisik, genetik, pendidikan, atau pun kekayaan. Namun itu disandarkan pada dua hal:

  • Pola Pikir
  • Pola Sikap

Pola pikirnya adalah pola pikir islam, dan semua prilakunya (pola sikap) adalah cerminan islam. Pola pikir/ paradigma islam harus sesuai dengan semua isi Al-Quran dan ajaran Rasulullah SAW. Paradigma ini akan menentukan bagaimana ia bersikap dalam menjalani hidup ini. Misal: Dalam menjalani hidup ini harus menerapkan sifat sabar, jujur, amanah dan lain-lain.
        Maka dalam hal penghormatan pada orang lain pun sesuai dengan paradigma dan pola sikap yang ada dalam islam itu sendiri. Semua orang harus dihormati baik itu kaya, miskin, keturunan orang biasa, semua adalah setara. Maka jangan laa memilah-milah dan menyombongkan diri.
Mari terus memperbaiki diri dan saling mengingatkan.

        Pola pikir dan pola sikap akan membuahkan amal yang baik. Segala amal soleh akan dikerjakan, segala yang batil akan ditinggalkan. Pola pikir juga akan membuahkan iman yang baik, iman yang terus meningkat. InsyaAllah.

        Sehingga kita akan beruntung, dan menyatakan Formula berikut;
Untung Besar = Beriman + Amal Soleh + Saling Mengingatkan = Surga
(QS Al-Asr)

Saling mengingatkan dapat dilakukan dengan berda’wah kepada masyarakat. Dakwah dilakukan dengan berbicara. Berbicara adalah action dalam dakwah. Dalam hal ini yang dibicarakan adalah kebenaran, jadi tidak berlaku "talk less do more." Karena yang dilakukan adalah berbicara. Namun begitu, pola sikap juga harus ditonjolkan dengan menjadikan pribadi yang baik. sehingga jadilah ia "talk and do more."

Giatlah menanamkan Pola Pikir islam kepada saudara-saudara kita yang tidak paham. Sehingga semua aktivitasnya mencerminkan keperibadian islam. Lakukan da’wah ini secara berjamaah. Segala yang dilakukan secara berjamaah, InsyaAllah akan lebih baik. Da’wah secara sendiripun tidak ditinggalkan.
Semoga bermanfaat.

Peraturan Islam

Hukum Islam;
1. Memahami Riba
2. Hukum Asuransi
3. Dzolim
4. (Waiting...)

Pemahaman Islam

Minggu, 08 April 2012

Rumus Hidup Bijak


Here :
  1. Rasa haru serta sukur harus memotivasi untuk tidak mengecewakan.
  2. Memilih untuk selalu membentuk akal, berpikir cemerlang tentang hakikat diri.
  3. Menjadikan ilmu sebagai penawar akan gorijah/naluri2 yang tertunda pemenuhannya.
  4. Motto, Waktu adalah rejeki dan pahala.
    Ikhtiah berbuah ibadah.
  5. Memilih yang paling aman jika ada keraguan dalam 2 atau lebih perkara.
  6. Beruntung = Beriman + Amal saleh + Saling Mengingatkan = Ridho = Surga
  7. (waiting...)

Sabtu, 07 April 2012

Membentuk Akal


Akal terbentuk dari empat komponen, yaitu:
  • Fakta
  • Panca Indera
  • Otak
  • Informasi Sebelumnya
Jika satu saja dari empat komponen di atas tidak ada, maka mustahil akan terbentuk yang namanya akal. Sehingga kita dapat mendefinisikan akal tersebut. Akal adalah pencerapan fakta-fakta melalui panca indra yang diteruskan ke otak dengan mengaitkan informasi sebelumnya.

Ketika Nabi Adam dipertemukan Allah SWT dengan malaikat. Dihadapan Adam Allah SWT menanyakan kepada malaikat nama-nama benda. Namun malaikat tidak mengetahui nama-nama benda tersebut. Ketika ditanyakan kepada Adam. Beliau serta merta menjawabnya dengan benar. Sebelum pertemuan itu, Adam sudah diajarkan terlebih dahulu oleh Allah SWT. Lewat mata bentuk benda itu masuk ke otak, lewat telinga nama benda itu masuk ke otak. Lewat informasi nama benda itu masuk ke otak. Dan benda itu jelas wujudnya (fakta).

Akal terbentuk dari proses berfikir..
Yang dipikirkan seperti fakta-fakta yang ada di kehidupan dunia ini yaitu Alam semesta, manusia, dan kehidupan.

Dalam diskusi kita kali ini, saya akan mengambil contoh tentang alam semesta. Adanya bumi merupakan sebuah fakta yang sangat jelas. Keberadaannya dapat di indera dengan mata kita. Fakta ini dicerap ke dalam otak melalui panca indera (mata). Namun pernahkah kita bertanya bagaimana bisa bumi itu ada. Ilmu fisika memang dapat menjelaskan. Namun pada akhirnya para ahli menyepakati terjadinya alam semesta ini dimulai dengan ledakan besar (big bang). Setelah itu tidak ada informasi lagi tentang dari mana asal alam semesta. Ternyata di dalam Al-Quran di informasikan bahwa Alam semesta diciptakan oleh Allah SWT. Begitu juga manusia dan kehidupan semua berasal dari Allah SWT.

        Proses berpikir akan terjadi bila ada usaha untuk “mengaitkan” fakta dengan informasi. Proses berpikir akan membentuk sebuah pemikiran dan pemahaman. Pemahaman akan membentuk tingkah laku seseorang.
        Informasi itu terbagi atas 2. Ada informasi yang benar ada juga informasi yang bathil. Maka sebaik-baik informasi adalah informasi yang berasal dari Sang Pencipta Yang Maha Esa yaitu Allah SWT dan RasulNya. sehingga terbentuklah akal yang baik.

        Berikut contoh sederhana membentuk akal,
Perhatikanlah huruf berikut:
A   G   C
Huruf pertama dan kedua kita sudah mengenalnya. Namun huruf ke tiga huruf apakah itu, digunakan oleh Negara mana? Apakah itu tulisan india? Cina? Ntah lah..
Kita mengenal huruf pertama dan kedua karena kita sudah pernah memperoleh informasi sebelumnya, sudah pernah melihat sebelumnya.
Pada huruf ketiga, fakta ada, komponen otak ada, panca indera juga ada namun informasi tidak ada sehingga kita tidak mengetahuinya.
Perlu di ingat akal terbentuk dari proses berpikir. Berpikir harus mengaitkan fakta dengan informasi.
        Semoga bermanfaat.

Memahami Zuhud (Fokus Utama bukan dunia)


Zuhud harusnya menjadi pakaian dan perhiasan setiap muslim baik ia kaya maupun miskin. Muslim yang kaya bisa menjadi orang yang zuhud saat ia tidak disibukkan oleh kekayaannya hingga melupakan Allah SWT dan Rasul-Nya. Kekayaan itu justru dimanfaatkan untuk menambah ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Segala aktivitasnya adalah ibadah, giat berdakwah, semangat dalam menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT. Seperti yang dicontohkan oleh generasi sahabat yang tergolong kaya seperti Abu Bakar ra., Umar bin al-Khaththab ra., Usman bin Affan ra., Mushab bin Umair ra., dan lainnya. Meski kaya raya mereka tetap ahli ibadah dan giat berdakwah. Meski kaya raya, mereka tidak disibukkan untuk terus menumpuk harta. Justru hartanya malah dihabiskan di jalan Allah SWT. Bagi mereka hidup kaya bukan suatu kebanggaan, bahkan mereka kuatir dengan kekayaan mereka. Kuatir jika Allah SWT hanya menurunkan seluruh kenikmatan hanya di dunia ini saja dan tak tersisa lagi kenikmatan di akhirat kelak.

Orang miskinpun bisa menjadi orang zuhud saat ia tidak disibukkan dengan kemiskinannya. Kemiskinan tidak menjadi penghalang bagi dirinya untuk taat beribadah dan giat berdakwah. Bahkan meski miskin ia senantiasa bersedekah, jika tidak dengan harta maka dengan tenaga, akal pikiran, atau sekedar senyum pada orang lain.

Orang miskin/kaya bisa jadi sama-sama dihinggapi oleh penyakit hub addunya (kecintaan terhadap dunia) yaitu lawan dari zuhud.
Tidak bisa dikatakan karena seseorang kaya maka ia tidak zuhud,
Tidak bisa juga dikatakan karena seseorang miskin maka ia zuhud,

Zuhud dikatagorikan sebagai suatu pilihan hidup yang bijak. Yaitu memilih hidup untuk tidak terlena dengan kehidupan dunia yang bersifat sementara. Zuhud bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia. Sebagai seorang hamba, kita diwajibkan untuk bekerja untuk menciptakan suatu kondisi yang mendatangkan rejeki. Dalam menjemput rejeki haruslah dengan ilmu. Rejeki yang halal digunakan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan kebutuhan naluri. Terpenuhinya segala kebutuhan akan membuat kita bertahan hidup sehingga kita mampu beribadah dan beramal soleh. Bagaimana mungkin seseorang bisa solat, puasa, zakat, dakwah, dan lain-lain jika ia tidak makan, minum, sehingga ia menjadi lemah. Sehingga bekerja menjadi wajib hukumnya bagi laki-laki. Dalam bekerjapun harus tau halal dan haramnya. Sehingga menuntut ilmu pun menjadi wajib hukumnya.

Imam al-Ghazili menyebutkan cirri-ciri orang yang zuhud.
  1. Tidak bergembira (berlebihan) atas harta yang mereka miliki dan tidak bersedih hati atas harta yang tidak dimiliki atau yang hilang dari diri mereka. Firman Allah SWT : “…agar kalian tidak berduka atas apa ang hilang dari diri kalian dan tidak terlalu bergembira atas apa yang Allah berikan kepada kalian.” (QS. Al-Hadid[57]: 23)
  2. Fujian tidak membuat dirinya bergembira. Celaan tidak membuat dirinya bersedih hati. 
  3. Perhatian terbesarnya hanyalah Allah SWT karena hatinya memang tidak pernah kosong dari rasa cinta kepadaNya.

Imam Hasan al-Bashari membirikan kunci zuhud:
  • Selalu yakin bahwa rejeki kita tidak mungkin diambil oleh orang lain sehingga hati kita selalu merasa tenang, sehingga akan lahir sikap:
Tawakal serta ikhtiar mencari rejeki secara optimal.
Tidak tamak, rakus, serakah tehadap harta.
  • Menyadari bahwa tidak mungkin amal kita dikerjakan oleh orang lain. Sehingga menyibukkan diri kita untuk terus beramal tak kenal lelah. Termasuk amal dakwah.

  • Selalu yakin bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi. Ini akan menjauhkan kita dari perbuatan dosa. Bukan kecil dosanya tetapi kepada siapa sesungguhnya ia berdosa (Abu Nu'aim). Tentu dosa besar atau kecil, hakikatnya sama-sama merupakan maksiat kepada Allah SWT.
  • Selalu yakin bahwa kematian adalah suatu kepastian. Memotivasi untuk terus mempersiapkan bekal demi menghadap kepada Allah SWT.
(Referensi majalah  al-wa'ie oleh Arief B. Iskandar)

Hidup Zuhud akan sangat mudah diperoleh ketika seseorang memahami bagaimana islam yang kaffah (menyeluruh/complete). Giat menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk diri dan orang banyak. Seorang yang paham agama/ideolegi islam akan senantiasa bersemangat dalam beribadah, antusias dalam bersedekah, giat menuntut ilmu, giat dalam berdakwah. Urusan dunia bukan menjadi fokus utama, Dunia hanya sebagai ladang/alat untuk memperoleh sukses akhirat sebagai fokus utama.
        Semoga Taufik Allah SWT terlimpahkan atas kita semua. Semoga kita senantiasa mempelajari hidayah yang sudah diturunkan di dalam Al-Quran.

Pailid / Bangkrut Terbesar


Bangkrut !!!
Nabi SAW pernah bertanya kepada para sahabat “Taukah kamu bagaimana orang yang bangkrut itu?” Orang yang sebenar-benarnya bangkrut adalah orang yang berlaku zalim”

Dalam penjelasan seorang katib jum’at dengan judul kutbah Zalim menjelaskan dengan detil dan mendalam tentang  perkara ini.
Seorang yang bertakwa sangat takut untuk berlaku zalim,. Zalim adalah mengambil hak orang lain tanpa ada hak sedikitpun dan tanpa ada kebenaran.

Dalam sebuah riwayat ada seseorang yang meminjam pulpen ketikan ia di luar kota dan ternyata ia lupa mengembalikan pulpen itu hingga pulpen tersebut terbawa ke kota asalnya. Setelah sampai di kotanya ia tersadar bahwa pulpen tersebut terbawa. Maka ia bersegera untuk mengembalikan pulpen tersebut.
Dalam riwayat lainnya terbawalah sebuah kurma ketika pulang dari sebuah kota. Maka kurma tersebutpun segera dikembalikan ke pemiliknya di kota asalnya.

Mengapa mereka melakukan sampai demikian, karena mereka memahami bahwa zalim dapat membuat mereka bangkrut. Padahal secara logika berapa dana yang akan dikeluarkan untuk kembali ke kota tempat asal barang tersebut. Medan-Jakarta misalnya.

Manusia mutlak mengalami kematian, kematian ini merupakan pintu gerbang antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Orang-orang yang berlauku zalim akan dibangkrutkan Allah SWT di akhirat nanti.
Beginilah ilustrasi perbincangannya,
Allah : Darimana kamu peroleh pulpen/kurma ini?
Hamba : Itu dari seseorang yang hamba belum memperoleh izin atasnya.
Allah : Mengapa kamu tidak mengembalikannya?
Hamba : Baiklah, sekarang saja hamba kembalikan ya Allah?
Allah : Disini bukan tempat pengembalian.
Hamba : Lantas bagaimana cara hamba mengembalikkannya ya Allah?
Allah : sebutir kurma/ sebuah pulpen ini akan ditukarkan dengan seluruh kebaikan yang kamu kerjakan di dunia, dan pahalanya untuk si pemilik barang tersebut.

Bangkrut !!!

Zalim juga bisa berbentuk fitnah, ghibah, mengambil hak orang lain.
Orang yang menghibah akan lebih parah, ia akan bangkrut di akhirat bukan saja kehilangan pahala amal baiknya, ia juga akan memikul dosa-dosa orang yang di ghibahnya.

Bangkrut !!!

Terlebih lagi perkara tanah, 1 jengkal saja mengambil hak tanah orang lain kebangkrutannya sama dengan di atas bahkan lebih parah lagi. Yaitu di alam barzah nanti di masa penantiannya hingga sangkakala ditiupkan, volume tanah tersebut akan dikalungkan di lehernya, yaitu sedalam 7 lapis bumi. Bayangkan saja sejengkal di kali berapa meter tanahnya itu di kali 7 lapis bumi. Dan kemanakah tanah tersebut mau dikembalikan????

Bangkrut !!! mereka berbondong2 di giring ke pintu neraka.


Dalam catatan ini tidak saya tuliskan riwayat hadist, perawinya, tokoh dalam cerita kurma/pulpen tadi. Karena lupa. Namun untuk hadist, sang katib sering menyebutkan bukhari dan muslim. Jika Allah mengizinkan saya akan melengkapinya. InsyaAllah.
Wallahualam.
Kebenaran datangnya dari Allah, kesalahan datang dari manusia, semoga Allah mengampun kita.
Semoga kita tidak menjadi orang yang bangkrut besar-besaran.
Semoga pemerintahan kita segera dibersihkan dari tindak pemimpin2 yang zalim. Kezaliman akan membuat kebangkrutan yang sangat besar. Korupsi, ketidakaadilan, terbawa oleh sistem Negara yang penuh kecurangan. Maka salah besar ketika Indonesia (mayoritas penduduknya islam) menganut ideologi yang berasal bukan dari islam. Yaitu ideologi yang aturannya di buat oleh manusia.
Sebaik-baik aturan adalah aturan yang berasal dari Allah SWT Sang Pencipta. Yaitu islam kaffah, ideologi islam.

Rabu, 04 April 2012

Hadiah Puisi Hati

Berjalan di persimpangan
Tak tentu arah
Terombang ambing
di lautan tak bertepi
Terperosok jatuh
ke lubang yang dalam

Sinarmu terpancar ke arahku
Membimbing jalan yang kupilih

Wujudmu bagai kapal berlayar ke arahku
Tanganmu terulur mengangkatku
dari lubang dalam itu
Inginku engkau sebagai nakoda bahteraku

Namamu dalam tahajudku
Rindu ku pendam
beritakan lewat doa
Menanti akan jemputanmu

Tentang Saya

Foto saya
Jalan Lebe Kader, Gelengang (1001); Jalan Anugerah Lorong Sejahtera, Takengon., Aceh Tengah, Indonesia
Seorang yang ingin selalu menambah ilmu agar selamat dunia dan akhirat, Pencari Kebenaran dari sisi Pencipta swt. Berdakwah meneruskan visi misi Rasulullah saw

Ads